Ngopi, baik itu kopi instan atau kopi seduh sudah menjadi bagian dari rutinitas pagi kita. Sekarang, penelitian terbaru menghubungkan kopi seduh berpotensi menurunkan risiko kematian akibat penyakit hati kronis hingga 49%.
Penyakit hati kronis (jangka panjang) adalah salah satu gangguan kesehatan yang angka kesakitannya tinggi di seluruh dunia. Menurut the British Liver Trust, penyakit ini menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Inggris, dengan tingkat kematian naik hingga 400% sejak tahun 1970.
Riset ini adalah yang terbaru yang menyatakan bila rutin minum kopi seduh bermanfaat bagi kesehatan – penelitian sebelumnya menunjukkan kopi dapat membantu mencegah kanker hati dan mengurangi risiko penyakit hati terkait alkohol.
“Riset dalam kelompok besar di Inggris ini menegaskan bahwa minum kopi melindungi terhadap penyakit hati parah,” kata Prof. Paul Roderick, salah satu peneliti dari University of Southampton, melansir The Guardian.
Peneliti menganalisa data dari 494.585 peserta di UK Biobank – sebuah proyek yang dirancang untuk membantu mengungkap faktor genetik dan lingkungan yang terkait dengan masalah kesehatan tertentu.
Partisipan berusia antara 40 - 69 tahun ketika mereka mendaftar untuk proyek ini, dengan 384.818 orang adalah peminum kopi, dibandingkan dengan 109.767 yang bukan pecinta kopi.
Peneliti mengamati kesehatan lever (hati) para peserta selama periode rata-rata 11 tahun. Menemukan 3.600 kasus penyakit hati kronis, dengan 301 kematian dan 1.839 kasus perlemakan hati ringan.
Analisis mengungkapkan bahwa setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti indeks massa tubuh, konsumsi alkohol dan status merokok, mereka yang minum kopi berapa pun jumlahnya, dan jenis apa pun, berisiko 20% lebih rendah terkena penyakit hati kronis atau perlemakan hati, daripada mereka yang tidak minum kopi.
Peminum kopi juga memiliki risiko 49% lebih rendah meninggal akibat penyakit hati kronis.
Peneliti mengatakan besarnya efek perlindungan meningkat sesuai jumlah kopi yang dikonsumsi, hingga sekitar tiga sampai empat cangkir sehari. "Peningkatan konsumsi lebih lanjut tidak memberikan manfaat tambahan," tulis peneliti dalam jurnal BMC Public Health.
Pengurangan risiko juga ditemukan pada kopi instan, kopi tanpa kafein, dan kopi bubuk.
Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan, yakni tidak dapat membuktikan bahwa kopi itu sendiri mengurangi risiko penyakit hati kronis. Peserta hanya ditanyai tentang kebiasaan minum kopi mereka pada satu waktu.
“Namun, hal itu berpotensi dipakai sebagai upaya pencegahan yang efektif untuk penyakit hati yang parah, katakanlah pada mereka dengan risiko tinggi,” kata Roderick.
Vanessa Hebditch, dari British Liver Trust, mengatakan penelitian itu menambah semakin banyak bukti bahwa kopi baik untuk kesehatan hati.
“Namun, penting bagi orang untuk meningkatkan kesehatan hati mereka tidak hanya dengan minum kopi,” katanya, “Tetapi juga dengan mengurangi alkohol dan menjaga berat badan dengan berolahraga dan makan dengan baik.” (jie)
Baca juga: Kopi Paling Sehat untuk Jantung Menurut Studi, Perhatikan Penyeduhannya