dea ananda hamil anak pertama alami darah kental

Dea Ananda Hamil Anak Pertama Alami Darah Kental, Penyebab dan Risikonya

Hamil setelah 12 tahun menikah, Dea Ananda (35 tahun) ingin sarapan lontong sayur. Sang suami Ariel Niji (38 tahun) tampaknya menduga, sang isteri sedang ngidam. Tak dinyana, usai menyantap lontong sayur dengan kuah bersantan, Dea sakit kepala dan nyeri di sendi tangan dan kaki.

Periksa ke dokter, ia didiagnosa mengalami pengentalan darah. "Gue lagi minum ascardia, obat pengencer darah, sejak awal Januari 2022. Otomatis makanan harus lebih bersih," papar Dea di Instagram Story, Senin 17 Januari 2022. Di unggahan berikutnya, tampak kedua punggung tangan Dea ditempeli koyo, untuk mengurangi rasa nyeri.

Mantan personel kelompok penyanyi cilik Trio Kwek Kwek ini hamil setelah mengikuti program bayi tabung. Andi Ariel Harsya, gitaris grup musik Niji, tentu bahagia menjadi calon ayah. Pasangan ini menikah tahun 2009.

Kondisi Dea kini berangsur membaik. Hanya kepala yang kadang masih nyut-nyutan. “Sakit kepalanya pindah ke belakang kuping kanan. Minum air anget pakai perasan lemon, eh sakitnya ilang," ia memaparkan.

Sindrom darah kental

Darah kental adalah kondisi ketika darah dalam tubuh, mudah mengalami penggumpalan atau pembekuan. Kondisi ini juga biasa disebut penyakit darah kental (trombofilia atau hiperkoagulasi). Darah membeku karena proses penggumpalan darah mengalami perubahan, dari bentuk cair menjadi tekstur gel atau setengah padat. Proses ini  terjadi, misalnya, ketika kita terluka. Darah membentuk tekstur gel, untuk menghentikan perdarahan.

Masalahnya, darah yang mengental dapat terjadi di pembuluh darah. Karena darah tidak dapat mengalir dengan baik, bisa muncul  gangguan kesehatan. Gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah (thrombosis), dapat berkembang dan berpindah ke bagian lain tubuh (disebut emboli). Emboli yang paling sering terjadi yaitu emboli paru.

American Society of Hematology mencatat, 900.000 orang di Amerika Serikat mengalami darah kental setiap tahunnya. Sekitar 100.000 kasus, berakhir dengan kematian. Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada lanjut usia (lansia), dan yang memiliki masalah kesehatan tertentu. Darah kental jarang menyerang di usia muda, apalagi yang menjalani gaya hidup sehat.

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala darah yang mengental atau menggumpal di pembuluh darah bervariasi. Tergantung di bagian tubuh mana penggumpalan darah terjadi.

1. Darah kental di pembuluh vena

Darah yang menggumpal di pembuluh vena memunculkan gejala  kemerahan, nyeri dan bengkak. Kadang terajadi memar atau hematoma di bagian yang mengalami pembekuan. Pengentalan darah di pembuluh vena, disebut trombosis vena dalam (deep vein thrombosis). Lengan dan kaki paling sering mengalami kondisi ini. Tanda-tanda yang dapat muncul:

  • Pembengkakan
  • Terasa nyeri.
  • Bagian yang bengkak lunak kalau disentuh.
  • Terasa hangat di bagian yang bengkak.
  • Kemerahan atau memar biru.

2. Darah kental di pembuluh arteri

Gumpalan atau pengentalan darah di pembuluh arteri, disebut trombosis arteri. Jaringan atau organ tubuh yang kekurangan aliran darah dan oksigen, berisiko mengalami kerusakan. Darah yang mengental di pembuluh arteri di jantung, dapat menyebabkan serangan jantung. Gejala darah kental di arteri (trombosis arteri):

  • Nyeri dada.
  • Sulit bernapas.
  • Pusing.
  • Mual
  • Keringat dingin.
  • Pencernaan terganggu.
  • Lengan, rahang, atau punggung terasa sakit.

Darah kental juga dapat memengaruhi otak dan menyebabkan stroke atau transient ischemic attack (TIA). Tanda dan gejalanya:

  • Kemampuan berbicara menurun.
  • Sistem penglihatan menurun.
  • Pusing berkepanjangan.
  • Tubuh lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh.

Penggumpalan darah juga dapat terjadi di perut

3. Darah kental di paru (emboli paru)

Gejala dapat berupa:

  • Napas pendek.
  • Nyeri dada.
  • Detak jantung cepat.
  • Sulit bernapas.
  • Batuk berdarah.

Terapi darah kental

Terapi atau pengobatan, tergantung lokasi dan tingkat keparahan penyakit. Terapi darah kental berupa obat-obatan hingga operasi. Sejauh ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan. Pengobatan klebih ditujukan agar darah kembali mengalir normal, tanpa ada pembekuan yang tidak wajar.

Pilihan pengobatan darah kental

1. Gaya hidup sehat

* Olahraga. Gaya hidup sehat merupakan pengobatan non-medis. Olahraga teratur 30 menit/hari atau 150 menit/minggu dapat melancarkan peredaran darah. Setelah duduk, bepergian naik pesawat, bus atau kereta api, lakukan peregangan tiap 2 – 3 jam.

* Ubah pola makan. Berat badan dan kadar kolesterol perlu dikendalikan, dengan diet sehat. Pilih makanan rendah lemak jenuh, gula, sodium, perbanyak sayur dan buah.

* Stop merokok. Pecandu rokok, sebaiknya segera berhenti merokok. Tak lain karena rokok merupakan faktor risiko darah menjadi kental.

2. Obat-obatan

Dokter biasanya meresepkan obat untuk meredakan peradangan. Sebaiknya, ikuti petunjuk dokter. Jangan minum obat hanya karena saran dari teman atau siapa pun, karena malah dapat memperburuk keadaan.

3. Operasi

Bila dengan minum obat kondisi tidak berangsur pulih, dokter dapat merekomendasikan prosedur trombosis intra-arterial untuk mengatasi penyumbatan darah yang terkait dengan stroke. Bisa disarankan memasang filter atau penyaring di pembuluh vena, sehingga gumpalan darah tidak berpindah ke organ tubuh lain (jantung, paru). (sur)

__________________________________________

Foto: https://www.kapanlagi.com