Air adalah zat gizi yang terlupakan. Orang kerap menganggap enteng kecukupan air minum dalam keseharian. Air berperan penting untuk fungsi fisiologis tubuh, berbagai organ dalam seperti ginjal, otak dan otot mengandung 70-80% air. Dan, sekitar 50-60% tubuh manusia tersusu dari air.
Menurut dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, MGizi, SpGK, Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kecukupan minum penting untuk mengatur suhu, melembabkan mukosa (di hidung, mulut dan mata), sebagai zat pelarut, mencegah konstipasi, pelumas sendi dan bantalan tubuh.
Air juga adalah media transportasi zat energi dan sisa metabolisme. Air membantu keseimbangan pengaturan proses biokimia di dalam tubuh; kabohidrat, lemak dan protein tidak bisa diolah di dalam sel tanpa air.
Kecukupan status hidrasi tubuh akan membantu pemakaian nutrisi yang lebih efektif. Salah satu manfaat air minum yang belum banyak dipahami adalah mengurangi risiko kegemukan.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, dari satu juga orang Indonesia, sekitar 136.000 mengalami kelebihan berat badan, dan 218.000 orang dikategorikan kegemukan.
Pada dasarnya kegemukan terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran energi. Asupan energi dari makanan dapat dibatasi dengan konsumsi air putih.
“Air putih tidak mengandung kalori (0 kalori). Tetapi jika air putih ditambahkan buah akan ada sedikit kalori dari buah, apalagi ditambah perisa (pemanis dan/ atau perasa),” terang dr. Nurul dalam acara Pahami Jenis dan Manfaat Air Minum Kemasan Untuk Pemenuhan Hidrasi Sehat, pada 14 Mei 2019 lalu.
Ada pandangan bawa minum air putih hangat lebih bisa mencegah kegemukan - karena akan mempercepat metabolisme – dibandingkan air putih dingin. Tentang hal ini, menurut dr. Nurul, tidak ada bedanya antara konsumsi air putih hangat atau dingin.
Ketika air sudah berada di dalam lambung, tubuh memiliki mekanisme untuk menetralkan suhu air, baik itu air hangat atau dingin. “Itu sebabkan ketika kita minum hangat pergerakan usus akan meningkat, rasa begah hilang, muncul rasa ingin buang angin. Sebaliknya bila konsumsi air yang sangat dingin, lambung malah bisa menjadi kram karena berusaha menetralkan suhu air,” tukas dr. Nurul.
Kebutuhan air minum harian yang disarankan adalah 1,2 L/hari (6 gelas) untuk anak-anak 4-12 tahun, 1,8- 2 L/hari (7-8 gelas) pada anak >12 tahun sampai dewasa, 300 mL/hari (9 gelas) untuk ibu hamil, dan 700 mL/hari (10-11 gelas) pada ibu menyusui.
Yang juga wajib dipahami adalah konsumsi air putih hanyalah salah satu bagian dari beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan berat badan. Hal lain adalah ketahui apakah konsumsi makanan kita berlebihan, atau aktivitas fisik yang kurang.
“Aktivitas fisik harus ditambah, agar energi yang dipakai lebih banyak, massa lemak juga berkurang. Jadi tidak benar jika ingin menurunkan berat badan (hanya) dengan memperbanyak minum agar lebih sering kencing. Memang benar berat badan bisa turun sekitar 0,5 kg. Tetapi ini hanya karena kehilangan cairan, begitu banyak minum berat badan naik lagi,” timpal dr. Nurul.
Bagaimana air minum dapat membantu turunkan berat badan?
- Air minum (air putih) dapat membuat Anda membakar lebih banyak kalori. Minum 0,5 liter air dapat meningkatkan jumlah kalori yang terbakar, setidaknya selama satu jam. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ini dapat menyebabkan penurunan berat badan sederhana.
- Minum air sebelum makan dapat mengurangi nafsu makan. Penelitian menunjukkan minum air putih sebelum makan akan menurunkan nafsu makan pada individu paruh baya dan yang lebih tua. “Minum segelas air putih sebelum makan, atau ketika perut kosong. Air akan menyebabkan peregangan lambung, yang nantinya memicu respons cepat kenyang,” tutur dr. Nurul.
- Minum lebih banyak air dapat menyebabkan penurunan asupan kalori dan mengurangi risiko kenaikan berat badan dan obesitas dalam jangka panjang, terutama pada anak-anak. (jie)