Tidak suka makan sayur. Ini tampaknya menjadi masalah klasik masyarakat Indonesia, terutama pada anak-anak hingga dewasa muda. Mereka lebih senang makan garingan. Padahal serat dalam sayur - juga buah - sangat penting untuk kesehatan pencernaan.
Kurangnya asupan serat masyarakat Indonesia tercermin dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Tercatat 95,5% masyarakat Indonesia kurang konsumsi serat yang berasal dari sayur dan buah, keduanya merupakan serat pangan yang memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan saluran cerna.
“Padahal, kebutuhan serat kita adalah 25 – 30 gram per hari. Jadi akan setengah mati mengejarnya kalau siang miss (tidak makan sayur/buah) dan malamnya juga miss,” ujar dr Cindiawaty J. Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, dalam konferensi pers online bertajuk #HidupSehatPerluSerat: Nyaman Beraktivitas dengan Pencernaan Sehat, Selasa (29/3/2022).
Kenapa penuhi asupan serat tiap hari penting? Dr. Cindy menjelaskan kecukupan asupan serat akan membantu mengontrol berat badan, menurunkan kadar kolesterol, mencegah gangguan pencernaan, membantu mengontrol gula darah, bahkan mencegah kanker kolon dan penyakit jantung koroner.
“Di jurnal (medis) membandingkan antara orang yang mengonsumsi serat dengan yang tidak. Pada mereka yang tidak konsumsi serat ususnya bolong-bolong. Kalau ada kuman tidak ada barrier (penghalang). Jika konsumsi serat akan menjaga barrier usus, sehingga kuman tidak gampang masuk,” tukas dr. Cindy. “Dengan menjaga saluran cerna akan membantu menjaga imun kita. Selain itu, makan makanan berserat tinggi juga dapat membantu mengurangi tingkat stres.”
Ganti sayur dengan serat cair
Selain ketidaktahuan tentang manfaat serat, penyebab lain kurangnya asupan serat harian adalah masalah kesibukan. Ini membuat, alih-alih meluangkan waktu untuk memasak, malah memilih makanan yang ‘gampang’ atau instan.
Ada solusi gampang untuk mereka yang tidak punya waktu menyiapkan makanan seimbang: dengan suplemen minuman berserat tinggi.
Dr. Cindy menjabarkan - berdasarkan pengalaman pada pasiennya – mengganti sarapan dan makan malam dengan suplemen nutrisi berserat tinggi. “Setelah dilakukan selama satu bulan ada perbaikan IMT (indeks massa tubuh), terutama penurunan lemak tubuh. Kalau lemak tubuh berkurang risiko penyakit berkurang,” katanya.
Ia juga mencatat terjadi perbaikan profil gula darah, penurunan berat badan, rasa nyaman di perut dan BAB (buang air besar) lebih lancar.
“Ada pasien saya yang hobi makan, ada yang food blogger, saya atur pola makannya supaya tetap seimbang dan didukung olahraga teratur. Sarapan dan makan malam diganti dengan konsumsi suplemen serat tinggi. Setelah 1 bulan, BAB lancar dan ada perbaikan profil lemak dan gula darahnya,” ujar dr. Cindy.
Dipasaran sudah banyak beredar suplemen minuman serat tinggi. Marketing Manager Nestlé Health Science (NHS), dr. Yulia Megawati mengatakan, Nestlé Nutren Fibre merupakan nutrisi kaya serat pangan larut dan tidak larut yang diformulasikan untuk membantu memenuhi kebutuhan serat.
“Diperkaya dengan 50% Protein Whey. Ini adalah salah satu protein susu yang bisa meningkatkan massa otot, memelihara jaringan tubuh karena menjamin ketersediaan asam amino. Juga melindungi tubuh dengan membentuk glutathione, antioksidan alami tubuh (disebut juga ‘ibunya’ antioksidan),” terang dr. Yulia.
Kami harap ke depannya akan ada semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya pemenuhan kebutuhan serat pangan harian bagi kesehatan, pungkas dr. Yulia. (jie)