bunga rosela bermanfaat turunkan kadar gula
rosela

Bunga Rosela Dapat Menormalkan Tekanan Darah dan Menurunkan Kadar Gula Darah

Bunga rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) di daerah asalnya Afrika, biasa dibuat selai atau jeli. Di Jamaika, bunga yang rasanya asam menyegarkan ini dibuat salad, dicampur dengan buah dan dimakan mentah. Kadang dimakan bersama kacang tumbuk, atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Di Sudan, bunga berwarna merah bit ini dijadikan minuman sehari-hari dengan campuran garam, merica dan tetes tebu. Selain menyegarkan, minuman ini dapat menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk.

Di banyak budaya, bunga tertentu biasa dikonsumsi untuk diambil khasiatnya; ada yang diolah dulu atau langsung dimakan setelah dipetik dari pohonnya. Artis Suzanna semasa hidupnya dikabarkan senang mengonsumsi bunga melati, untuk merawat kecantikannya.

Bunga rosela biasa diseduh seperti teh. Aroma segar teh rosela, membuat pikiran yang penat kembali rileks. Secara ilmiah, bahan-bahan yang terkandung dalam bunga rosela atau ekstrak bunga rosela bermanfaat untuk kesehatan, khususnya pembuluh darah.

Menurut catatan Kementrian Kesehatan RI, setiap 100 gram bunga rosela mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. Kandungan lainnya kalsium 486 mg, omega 3, magnesium, betakarotin serta asam amino esensial, seperti lysine dan agrinine. Bunga rosela juga kaya serat, yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan.

Sebuah riset menunjukkan, bunga rolesa mengandung senyawa fenolik, yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian lebih lanjut menemukan, kelopak bunga rosela memiliki antioksidan 23,10mg/gram berat kelopak bunga kering.Penelitian lain menemukan kandungan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin, yang mampu mengatasi kanker darah atau leukemia.

 

Rosela dan hipertensi

Hasil penelitian yang menarik mengenai bunga rosela, dimuat The Journal of Nutrition tahun 2010. Selama enam minggu, 65 orang dewasa dengan tekanan darah sedikit di atas normal, tidak mengonsumsi obat penurun tensi, diberi minum tiga cangkir teh rosela atau teh hitam (sebagai pembanding ) setiap hari. Hasilnya, tekanan darah sistolik (saat jantung berkontraksi) pada kelompok teh rosela yang di awal penelitian di atas normal, satu bulan kemudian menjadi normal. Kelompok teh hitam dalam waktu yang sama, justru sedikit naik.

Tekanan darah diastolik (saat jantung beristirahat) tidak ada perubahan nilai yang signifikan,  pada kelompok yang diberi teh Rosela maupun teh hitam. Sedangkan pulse pressure atau tekanan denyutan (selisih antara sistolik dan diastolik), terjadi penurunan pada kelompok teh rosela, sementara pada kelompok pembanding ada peningkatan. Dari penelitian ini disimpulkan, konsumsi teh rosela berefek positif pada penderita pra hipertensi. (jie)