Kabar mengejutkan datang dari Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ia didiagnosa kanker prostat. Dibandingkan sebagian besar penderita kanker prostat, SBY boleh dibilang beruntung karena terdeteksi di stadium awal karena kemungkinan sembuhnya tinggi.
Selain adanya riwayat keluarga menderita kanker yang sama, pola makan turut berpengaruh pada risiko kanker prostat. Makanan tertentu diketahui bermanfaat untuk kesehatan prostat.
Beberapa penelitian menunjukkan makanan tertentu membantu memperlambat pertumbuhan kanker prostat, atau mengurangi risiko muncul kembali pascaterapi.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya
Kelompok kacang-kacangan, seperti kacang polong, kacang merah, buncis, kacang tanah dan kedelai memiliki senyawa bioaktif yang disebut fitoestrogen.
Isoflavon adalah salah satu fitoestrogen tersebut. Satu ulasan di World Journal of Surgical Oncology menemukan bahwa orang kadar fitoestrogen tinggi berisiko 20% lebih rendah terkena kanker prostat, daripada mereka dengan kadar fitoestrogen terendah.
Efek antikanker dari fitoestrogen berasal dari sifat antioksidan dan efeknya pada pengaturan hormon dan kematian sel.
The National Cancer Institute (NCI) memperlihatkan adanya hubungan antara konsumsi kedelai dan penurunan kadar antigen spesifik prostat (PSA), ini adalah penanda kanker prostat.
2. Teh hijau
Teh hijau telah lama diakui manfaatnya untuk kesehatan. Bukti penelitian menunjukkan bila teh hijau memiliki senyawa polifenol, seperti epicatechin, epigallocatechin gallate (EGCG) dan xanthine derivatives, yang bisa mengurangi risiko kanker prostat dengan mempengaruhi pertumbuhan tumor, kematian sel dan sinyal hormon.
3. Tomat dan likopen
Tomat mengandung senyawa antioksidan yang disebut likopen. Dalam sebuah tinjauan dari 24 penelitian dijelaskan bila pria yang mengonsumsi tomat (dan produk lain berbahan tomat, misalnya saus tomat) lebih kecil kemungkinannya menderita kanker prostat.
Karena likopen terikat erat pada dinding sel tomat mentah, tubuh akan kesulitan mengekstraknya. Sangat disarankan memasak tomat terlebih dulu, atau dihaluskan untuk membantu tubuh menyerap likopen.
4. Brokoli dan keluarganya
Tanaman keluarga brokoli, seperti kubis, kembang kol, kubis Brussel, bok choy, bayam dan kangkung tergolong menguntungkan untuk kesehatan prostat.
Dalam jurnal Molecular Nutrition & Food Research dijelaskan senyawa fitokimia di dalamnya, termasuk sulforaphane, secara selektif menargetkan dan membunuh sel kanker, sambil membiarkan sel prostat normal tetap sehat dan tidak terpengaruh.
5. Buah delima
Studi di University of Wiconsin-Madison menunjukkan, buah ini menghambat dan memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat, baik in vitro (di cawan patri) maupun pada tikus yang disuntikkan sel kanker prostat manusia.
Komponen asam elagat, asam kafeat, asam punisat dan luteolin pada delima, merupakan penghambat sel kanker prostat yang potensial. Selain itu, PCA (prostat-specific antigen) lebih rendah pada tikus yang diberi jus delima.
Delima mengandung antioksidan berupa vitamin A, vitamin C dan polifenol (tanin, antosianin, asam elagat dan asam galat). Kemampuannya menetralisir radikal bebas sangat kuat.
Studi di University of California, Los Angeles (UCLA), AS menunjukkan hasil serupa. Sebanyak 46 pria dengan PSA setelah menjalani terapi kanker prostat, minum 8 ons jus delima setiap hari. Hasilnya, 16 orang PSA-nya turun, 4 di antaranya turun sampai setengahnya.
6. Ikan
Ikan seperti salmon, sarden, ikan kembung (mackerel), haring dan trout, mengandung minyak tak jenuh ganda yang sehat, ini termasuk asam omega-3 dan omega-6.
Beberapa ulasan, salah satunya dalam Integrative Cancer Therapies, telah melaporkan bahwa mungkin ada hubungan antara konsumsi lemak omega-3 yang lebih tinggi dan risiko kanker prostat yang lebih rendah dan kematian akibat kanker prostat. (jie)
Baca: SBY Didiagnosis Kanker Prostat Stadium Awal, Ini Pentingnya Deteksi Dini