Dina (33 tahun) karyawan sebuah perusahaan periklanan sering mengeluh. Kalau duduk, berjalan atau melakukan aktivitas fisik pinggang sebelah kanan rasanya pegal. Awalnya ia berpikir, itu cuma pegal karena kelelahan.
Suatu malam, ia terbangun karena merasa sakit yang amat sangat terutama di pinggang kanan. “Dibawa tiduran sakit, duduk sakit, jongkok sakit dan seperti mau buang air kecil tapi tidak ke luar,” katanya. Setelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa lebih jauh, diketahui bahwa ada batu di saluran kemih.
Sakit batu saluran kemih atau batu ginjal, bisa menyerang kaum wanita maupun pria. Berbagai riset menunjukkan selain karena faktor usia, ras, genetik dan jenis kelamin, penyakit ini banyak terjadi pada orang kantoran. Yakni karena gaya hidup yang banyak duduk, jarang bergerak dan stres tinggi.
“Kata dokter, aku suka nahan pipis. Terjadi endapan di saluran kencing dan akhirnya menjadi batu,” ujar Dina. “Ampun deh sakitnya. Sekarang nggak lagi-lagi aku nahan pipis.”
Dari berbagai jenis batu urin (seperti batu kalsium oksalat, kalsium fosfat, batu asam urat), batu struvit lebih sering terjadi pada wanita. Pada wanita yang suka menahan pipis, awalnya menyebabkan infeksi saluran kemih, kemudian kuman di saluran kemih membuat kadar amonium dan pH urin menjadi tinggi dan kemudian mengkristal / membatu.
Batu di saluran kemih atau di ginjal dapat diatasi dengan terapi herbal (tanaman obat). Misalnya daun keji beling (Sericcocalycis Folium), daun kumis kucing (Orthosiphonis Folium) dan meniran (Phyllanthi Herba). Tanaman obat ini masing-masingnya memiliki khasiat sendiri-sendiri dan jika dikombinasi akan bersinergi mengatasi batu ginjal.
Daun keji beling
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat daun keji beling. Menurut Murwoto (1981), secara in vitro infus daun keji beling terbukti dapat melarutkan batu saluran kemih. Uji menghambat pembentukan batu kandung kemih buatan pada tikus menunjukkan, ekstrak daun keji beling dosis 16,5 mg/kg dapat mencegah pembentukan batu kandung kemih buatan (Wahjoedi, 1992).
Daun kumis kucing
Daun kumis kucing secara farmakologi bersifat meluruhkan urin dan menghancurkan batu saluran kencing. Studi oleh Agus Tri Cahyo dari Fakultas Farmasi UGM (1990), membandingkan efek herba tempuyung dan kumis kucing untuk melarutkan kalsium batu ginjal. Pada kadar infus 5%, 7.5% dan 10%, kadar kalsium batu ginjal yang terlarut dalam infus daun kumis kucing lebih baik daripada infus daun tempuyung.
Meniran
Tanaman meniran juga memiliki sifat peluruh kencing dan antibiotik. Tapi kurang kuat jika digunakan sebagai terapi tunggal, sebaiknya dikombinasi dengan keji beling dan kumis kucing,” papar Ir. Heri Jumantoro, praktisi herbal. Di pasaran, dapat dijumpai obat herbal berisi ektrak kumis kucing, keji beling dan meniran. Kombinasinya dalam takaran yang pas, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peluruh batu saluran kemih. (jie)