sumber protein hewani untuk mpasi

Memilih Sumber Protein Hewani Untuk MPASI, Ikan Lokal juga Tinggi Protein

Kecukupan asupan protein sangat penting untuk masa tumbuh kembang anak-anak. Terutama protein hewani yang mengandung asam amino lebih lengkap, dibanding protein nabati. 

Konsumsi protein berkualitas tinggi selama periode MPASI (makanan pendamping ASI) tidak hanya untuk tumbuh kembang, tetapi juga efektif mencegah stunting. Hasil studi di Indonesia menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan nutrisi dan asupan protein harian anak di usia penting pertumbuhan menunjang penambahan tinggi badan anak di usia sekolah (5-10 tahun).

Secara umum, protein penting untuk mendukung pertumbuhan, daya tahan tubuh, penyembuhan, massa otot dan perkembangan otak. Keunggulan protein hewani adalah memiliki komposisi asam amino esensial lebih lengkap dibandingkan protein nabati. 

Tubuh membutuhkan 20 asam amino, termasuk sembilan asam amino esensial. Asam amino esensial lengkap hanya terdapat pada protein hewani. Selain itu, pangan hewani juga mengandung berbagai mineral yang kualitasnya lebih baik dibandingkan pangan nabati. 

Misalnya zat besi, yang penting untuk mencegah dan mengatasi anemia. Zat besi yang terkandung dalam daging merah lebih mudah diserap tubuh ketimbang yang ada pada sayuran. Demikian pula dengan kalsium. Kalsium pada susu lebih mudah diserap daripada yang ada di sumber nabati.

Selain itu protein hewani juga kaya akan mikronutrien seperti vitamin B12, vitamin D, DHA (docosahexaenoic acid), zat besi dan zink. Mikronutrien tersebut berperan penting bagi tubuh, yaitu:

  1. Vitamin B12 penting untuk menjaga kesehatan saraf dan otak serta pembentukan sel darah merah.
  2. Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium dan meningkatkan respon imun, serta melindungi terhadap infeksi khususnya pernapasan.
  3. DHA memiliki peran kesehatan pada otak anak. 
  4. Zat besi berperan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan di seluruh tubuh sampai ke otak, dan meningkatkan sistem imun tubuh. 
  5. Zink penting untuk mendukung sistem imun tubuh, masa pemulihan, dan baik untuk pencernaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) no 28 tahun 2019 kebutuhan asupan protein harian anak disesuaikan dengan usia dari anak yaitu:

  1. Usia 6-11 bulan sebanyak 15 gram/hari
  2. Usia 1-3 tahun sebanyak 20 gram/hari
  3. Usia 4-6 tahun sebanyak 25 gram/hari
  4. Usia 7-9 tahun sebanyak 40 gram/hari

Ikan lokal pun tinggi protein

Indonesia memiliki keanekaragaman sumber protein hewani yang melimpah, baik daging merah, unggas, hingga pangan laut. Dalam tabel berikut dijelaskan kandungan protein dalam pangan hewani:

Selain itu, masih banyak orangtua yang menganggap sumber protein dan lemak sehat terbaik dari ikan berasal dari ikan salmon, padahal ikan lokal pun tak kalah bagusnya. Berikut tabel kandungan kalori, protein dan lemak dalam ikan-ikan lokal:

Jenis Ikan (per 100 gram)

Kandungan Protein (gram)

Energi (kkal)

Lemak (gram)

Bawal

19

91

1,7

Mujair

18,7

89

1,0

Lele

18

105

1,9

Tenggiri

21,5

109

2,6

Kembung

21,3

125

3,4

Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak usia 6-23 bulan harus mengonsumsi protein hewani (daging, unggas, ikan, telur, atau susu) setiap hari atau sesering mungkin. 

Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting, hingga menjadi 14% pada 2024. Butuh upaya luar biasa untuk mencapai target tersebut. Bayi yang sudah selesai masa ASI eksklusif harus segera diberi MPASI yang mengandung protein hewani untuk mencegah stunting. (jie)

Baca Juga :