efek samping menurunkan berat badan terlalu cepat
efek samping menurunkan berat badan terlalu cepat

8 Hal yang Terjadi di Tubuh Jika Menurunkan Berat Badan Terlalu Cepat

Setiap orang yang sedang menjalankan program penurunan berat badan akan senang jika melihat angka di timbangan turun. Namun ada yang namanya penurunan berat badan terlalu cepat, dalam hal ini bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan. 

Namun seberapa cepatkah penurunan berat badan yang terlalu cepat itu? “Menurut the National Institute of Health, menurunkan 1 – 2 pon (0,4 – 0,9 kg) per minggu adalah penurunan berat badan yang paling sehat,” kata Gary Foster, PhD, chief scientific officer di WeightWatchers, melansir Live Strong. 

Dalam hal ini, penurunan berat badan terlalu cepat adalah yang terjadi setelah satu atau dua minggu pertama program dijalankan. “Setelah beberapa minggu pertama, penurunan berat badan yang melebihi kecepatan tersebut dianggap terlalu cepat.”

“Pada awal perjalanan menurunkan berat badan, penurunan bobot yang lebih tinggi diharapkan terjadi karena hilangnya berat air dan reaksi tubuh terhadap rutinitas baru,” imbuh Foster. 

Lantas apa yang terjadi jika berat badan turun terlalu cepat? Berikut komplikasi umumnya: 

1. Merasa pusing dan lelah

Daftar pertama yang mungkin terjadi jika Anda menurunkan berat badan terlalu cepat adalah merasa pusing keliyengan

“Jika penurunan berat badan terlalu cepat akibat pola makan tidak cukup nutrisi, penelitian menunjukkan beberapa gejala fisik termasuk sakit kepala ringan saat berdiri,” jelas Foster. 

Tidak mendapatkan cukup nutrisi – lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral – bisa menyulitkan tubuh untuk berfungsi optimal, menyebabkan kelelahan dan pusing, menurut Cleveland Clinic.

Itu sebabnya para ahli gizi tidak menyarankan untuk mengurangi lebih dari 500 kalori per hari, tetapi lebih fokus pada mengonsumsi berbagai makanan bergizi. 

2. Sakit perut 

Mayo Clinic menjelaskan pusing akibat penurunan berat badan yang cepat bisa diikuti mual. Asupan nutrisi yang sangat terbatas juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan perut, dan masalah pencernaan lain, seperti sembelit. 

3. Anda mungkin mempunyai batu emedu 

Mual juga bisa menandakan terjadinya pembentukan batu empedu. Ini adalah endapan kolesterol atau bilirubin kecil dan keras di kantong empedu. 

Saat menurunkan berat badan terlalu cepat, hati akan mengeluarkan kolesterol ekstra, sementara kantong empedu mungkin tidak mampu mengosongkan dirinya sendiri. Secara keseluruhan ini membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena batu empedu. 

4. Rambut rontok lebih banyak

Bahaya lain dari penurunan berat badan terlalu cepat adalah rambut mungkin rontok lebih banyak. 

Saat membatasi kalori terlalu banyak, atau menghilangkan kelompok makanan tertentu dari diet, Anda kehilangan nutrisi penting yang membantu tubuh  berfungsi baik. Salah satu efek sampingnya adalah rambut rontok. 

5. Kehilangan massa otot

Otot adalah sumber kekuatan yang penting dan berhubungan erat dengan pembakaran kalori yang signifikan. 

Cleveland Clinic menjelaskan, jika menurunkan berat badan dengan kecepatan yang direkomendasikan (1-2 pon per minggu), ini membantu memastikan Anda menghilangkan lemak, bukan otot. Sebaliknya, menurunkan berat badan terlalu cepat biasanya membuat Anda kehilangan massa otot. 

6. Metabolisme tubuh melambat

Efek samping lain adalah metabolisme tubuh beralih ke mode “bertahan hidup”, untuk menghemat energi dan mencegah kelaparan. Ini berarti tubuh akan membakar kalori lebih lambat. 

7. Kepadatan tulang berkurang

Gejala lain dari penurunan berat badan terlalu cepat adalah tulang mungkin melemah/ berkurang kepadatannya. 

Menurut penelitian di Current Opinion in Endocrinology, Diabetes and Obesity, penurunan berat badan yang cepat telah dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dan kesehatan tulang yang buruk. 

8. Kesulitan untuk fokus

Dampak buruk kehilangan berat badan terlalu cepat tidak hanya secara fisik, tetapi juga mempengaruhi otak. 

“Penelitian menunjukkan gejala tambahan dari penurunan berat badan yang cepat, mencakup penurunan konsentrasi dan kelelahan,” kata Foster. 

Saat tubuh tidak memberikan cukup energi/nutrisi ke otak, kemampuan untuk berpikir jernih juga terpengaruh. (jie)