Dina ikut sesi yoga di studio bukan karena ikut tren. Dia punya masalah dengan tulang punggung. “Aku skoliosis. Tulang punggungku miring ke kanan 10º. Enggak kentara sih, tapi kalau berdiri lama pegal, dan kalau jalan gampang capek. Setelah browsing bahwa yoga bisa mengatasi skoliosis, aku ingin coba,” papar perempuan berusia 26 tahun ini.
Skoliosis merupakan kelainan tulang belakang, umumnya melengkung membentuk huruf “S”. Penyebabnya bisa kelainan pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu, neuromuskulet (pengendalian otot yang buruk/kelumpuhan otot) akibat penyakit seperti cerebral palsy atau polio.
Skoliosis selain membuat kelainan bentuk tulang belakang dan rusuk, bisa memuntir pundak dan pinggul dan menggeser pusat gravitasi tubuh. Kabar buruknya, jika parah, skoliosis dapat menekan jantung dan paru-paru.
Banyak penderita skoliosis yakni menghindari kegiatan fisik. Yoga dapat dilakukan untuk mengoreksi tulang belakang. Elise Miller, M.A, instruktur yoga Iyengar dan terapis dari University of North Carolina mengatakan, kombinasi antara postur yoga dan teknik napas dapat membuat tulang belakang lebih sejajar dan simetris.
Yoga bekerja dengan menarik tulang belakang dan otot yang tidak balance. Kemudian menguatkan otot yang mendukung tulang belakang, termasuk paha dan otot perut (abdomen). Pada skoliosis, ada perubahan titik tengah gravitasi tubuh sehingga penderita secara kontinyu berusaha melawan tarikan gravitasi. Dengan melakukan pose yoga tertentu, kita dapat mengatur kembali, mengendurkan tegangan pada otot, memberi ruangan yang lebih longgar antar ruas tulang belakang dan menyetel ulang center/pusat tubuh.
“Intinya, menarik otot yang sudah mengerut dan menguatkan otot yang lemah karena bentuk yang tidak simetris tersebut,” ujar Elise. “Hasilnya, sebagian besar postur penderita skoliosis membaik dan rasa sakit berkurang.”
Yoga, bagi penderita skoliosis, berperan menemukan keseimbangan optimal yang bisa dicapai dan bukan kesempurnaan hasil. Yoga juga berdampak pada aspek psikologi, yakni memberi harapan bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang akan meningkatkan kondisi dan kualitas hidup. “Memang, pohon palem yang lurus itu indah, tapi ada pula keindahan pada pohon oak yang memiliki lekuk,” katanya.
Erikar Lebang, praktisi dan pemilik Yoga Pink Studio menjelaskan pada penderita skoliosis, niat kuat harus menjadi modal utama. “Beberapa model saya terapkan untuk memperbaiki fungsi otot punggung. Juga serangkaian asana (pose) lain yang mampu membuat tulang punggung mengenal sensasi lurus,” katanya.
Beberapa gerakan untuk meluruskan tulang punggung antara lain halasana. Dilakukan 2-15 menit setiap hari, dikombinasi dengan trikonasana untuk menyelaraskan tulang punggung dan beberapa gerakan untuk melatih keseimbangan.
Tunjukkan foto rontgen dan sebaiknya berlatih pada trainer ahli (jie)