Virus Corona Varian Baru dari Inggris Dikonfirmasi di 5 Negara Asia, Bagaimana dengan Indonesia?

Virus Corona Varian Baru dari Inggris Dikonfirmasi di 5 Negara Asia, Bagaimana dengan Indonesia?

Dunia sedang dilanda kekhawatiran, lantaran virus corona varian baru dari Inggris yang diduga lebih cepat menular 40-70% ketimbang SARS-CoV-2 jenis lainnya. Virus baru ini, yang disebut VUI (Virus Under Investigation) 202012/01 atau B117, pertama kali terdeteksi di Inggris pada September lalu. Di penghujung tahun ini, berbagai negara mengungkapkan temuan virus tersebut di negara mereka.

Lima negara Asia pun telah melaporkan virus corona varian baru ini. Yakni Singapura, Jepang, Lebanon, Yordania, dan terakhir Korea Selatan. Semua kasus berasal dari orang yang tiba dari Inggris.

Adapun Malaysia juga telah menemukan virus corona varian baru, tapi dari jenis yang berbeda. Virus yang dideteksi dari 60 sampel pasien corona di Sabah ini merupakan galur A701B, mirip dengan yang ditemukan di Afrika Selatan, Australia, dan Belanda.

Virus corona varian baru sudah masuk Indonesia?

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Prof. Bambang Brodjonegoro, Ph.D, menyebut, belum ada bukti bahwa virus corona varian baru dari Inggris sudah masuk ke Tanah Air.

Namun bukan berarti virus ini sudah pasti belum ada di negara kita. Untuk mendeteksi keberadaan virus tersebut, diperlukan pendekatan dengan sistem surveilans genomika yang mumpuni. Seperti disampaikan oleh peneliti genomika molekuler Dr. Riza Arief Putranto, DEA, “Mutasi baru VUI 202012/01 atau B117 dari Inggris belum terdeteksi masuk ke Indonesia karena sistem surveilans genomika kita belum memadai.”

Ada anggapan, B117 tidak bisa eksis di Indonesia karena tidak tahan dengan iklim tropis negara kita. Namun toh, virus tersebut sudah terdeteksi di negara tetangga kita Singapura. Tampaknya, pendapat ini tidak bisa dipercaya. Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Dr. Amin Subandrio, Ph.D, Sp.MK pun menegaskan hal ini. Menurutnya, virus tidak mengenal letak geografis.

Mutasi virus corona di Indonesia

Virus corona memiliki kemampuan untuk bermutasi yang relatif cepat. Mutasi adalah perubahan sifat genetik atau struktur virus, saat ia bereplikasi di dalam sel tubuh inang.

Indonesia tidak terbebas dari virus corona yang sudah bermutasi. Salah satunya mutasi D614G, yang pertama kali dideteksi di Surabaya, April 2020. Mutasi virus ini juga telah ditemukan setidaknya di 9 daerah lain di Indonesias. Antara lain Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Bali.

Seperti B117, virus corona dengan mutasi D614G juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Daya infeksinya lebih kuat, lebih bertahan dalam tubuh manusia, dan lebih cepat menyebar di antara manusia.

Virus corona varian baru dari Inggris B117 memang belum terbukti ada di Indonesia, dan tidak terbukti bahwa virus tersebut menimbulkan penyakit yang lebih parah. Namun janganlah hal ini membuat kita lengah dan kurang waspada. Ingat, virus ini memiliki kemampuan lebih cepat menular. Orang yang tanpa gejala (OTG) bisa menulari orang lebih banyak. Akan jadi masalah bila sampai menulari kelompok lanjut usia, atau mereka dengan kondisi komorbid.

Terlebih, saat ini sudah menjelang liburan akhir tahun. Lebih mengkhawatirkan lagi, kapasitas RS penanganan COVID-19 sudah melebihi 80%. Tidak bepergian saat liburan akhir tahun adalah pilihan yang bijaksana, untuk meminimalkan penyebaran virus. Tetaplah disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Segeralah mandi dan keramas setelah pulang ke rumah, serta mencuci baju dan masker. (nid)

_____________________________________________

Ilustrasi: Woman photo created by prostooleh - www.freepik.com