Sinusitis Jangan Dianggap Remeh
sinusitis

Sinusitis Jangan Dianggap Remeh

Hidung tersumbat akibat selesma, itu biasa. Dalam beberapa hari, keluhan akan hilang sendiri. Tapi, waspadai flu yang berkepanjangan. Ini bisa membuat sel-sel selaput lendir di area hidung dan sinus melebar, dan menghambat lendir (ingus) keluar, sehingga ingus terkumpul di sinus.

Ingus yang terjebak tak dapat keluar dan menjadi sarang bagi berkumpulnya bakteri. Terjadi peradangan pada mukosa (selaput lendir) sinus. “Jika dibiarkan, ingus bercampur nanah dan menimbulkan bau busuk,” terang dr. Damayanti Sucipto, SpTHT-KL(K).

Sinusitis adalah radang pada mukosa sinus paranasal. Menurut dr. Damayanti, sinusitis yang terjadi beberapa hari hingga 4 minggu, disebut sinusitis akut. “Bisa berlanjut menjadi sinusitis sub akut yang berlangsung hingga 3 bulan, dan dapat berlanjut menjadi kronis jika lebih dari 3 bulan,” imbuhnya.

Sinusitis yang tidak ditangani dan diabaikan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, terutama pada organ-organ vital di sekitarnya. Komplikasi bisa ringan hingga berat, yang dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu: lokal, orbital, intrakranial dan distansial.

 

Komplikasi lokal, seputar hidung

  • Mukokel. Mukokel adalah kista mengandung mukus, yang timbul di sinus. Kista dapat membesar,  menyebabkan pembengkakan pada dahi dan dapat menekan saraf mata hingga penglihatan terganggu.
  • Osteomielitis dan Tumor Pott. Jika infeksi menyebar ke tulang, menyebabkan ostomielitis (radang tulang dan otot). Jika kondisi ini didiamkan bisa membentuk tumor pott, yaitu tumor bundar yang tidak nyeri dan sembab.
  • Otitis Media. Ruang telinga tengah (media) dihubungkan ke faring melalui tuba Eustachii. Pada keadaan inflamasi, terjadi pembengkakan mukosa dan pengeluaran lendir berlebihan. Akibatnya, terjadi penumpukkan lendir di bagian faring hingga fungsi telinga tengah terganggu. Bila keadaan ini menetap, telinga tengah rentan terinfeksi sehingga terjadi otitis media (radang ruang telinga tengah).

 

Komplikasi Orbital, seputar mata

Secara anatomi, perbatasan daerah mata dan sinus sangat tipis. Infeksi yang terjadi dapat menjalar ke jaringan sekitar bola mata. Bila kondisi ini dibiarkan, dapat menyebabkan gangguan penglihatan, gangguan pergerakan bola mata bahkan kebutaan.

 

Komplikasi Intrakranial, seputar otak

Komplikasi intrakranial lebih sering terjadi pada infeksi sinus akut. Sinusitis dapat menyebabkan infeksi, berupa timbunan nanah di otak. Komplikasi sinusitis pada otak yang sering terjadi adalah meningitis, dengan gejala demam, sakit kepala, kejang, kesadaran menurun sampai koma

 

Komplikasi Distansial, seluruh tubuh

  •  Asma dan Bronkhitis. Sinusitis berhubungan dengan asma dan bronkhitis. Mekanisme yang menjelaskan keterkaitan ini antara lain, refleks nasofaringeal-bronkhial, munculnya sel inflamatori dan mediatornya, pernafasan udara kering, dan pembengkakan saluran napas atas yang memicu pembengkakan paru-paru. Akibatnya, sesak nafas dan asma.
  • Sepsis. Meski relatif jarang, sinusitis dapat berkembang dan menimbulkan komplikasi sepsis. Yakni keadaan menyebarnya mikroorganisme dan racunnya ke dalam sirkulasi tubuh, selanjutnya menimbulkan pembengkakkan sistemik.
  • Toxic Shock SyndromeToxic Shock Syndrome merupakan salah satu komplikasi sistemik sinusitis, akibat i bakteri Streptococci dan Staphylococci. Gejalanya: demam tinggi, ruam, hipotensi, gangguan fungsi tiga atau lebih sistem organ seperti lambung-usus, otot, membran mukosa, ginjal, hepatik, darah, dan sistem saraf pusat. (puj – nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Paper photo created by pressfoto - www.freepik.com