Perjuangan Dea – Ariel Selama 12 Tahun, dengan Metode IVF Bayi Cantik Sanne pun Lahir
dea_ariel

Perjuangan Dea – Ariel Selama 12 Tahun, dengan Metode IVF Bayi Cantik Sanne pun Lahir

Perjuangan tak kenal lelah pasangan Dea Ananda dan Ariel “Nidji” selama 12 tahun untuk mendapat momongan, akhirnya membuahkan hasil. Dea melahirkan seorang putri – Sanne El Azhar – Selasa malam, 14 Juni 2022 di RS Grand Family Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Dea dan Ariel mengunggah kabar bahagia itu lewat akun Instagram mereka malam keesokan harinya.

Mereka mengunggah 9 foto saat Dea menuju ruang operasi, Dea – Nidji berpelukan, Niji menimang si buah hati yang baru dilahirkan, kemudian mendekatkan si kecil ke sisi ibundanya yang penuh bahagia usai menjalani persalinan. 

"Tuhan memberi sekavling surga untuk kami. Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Telah lahir dengan sehat dan selamat putri pertama kami, Sanne El Azhar,” tulis Dea. Ia meluapkan rasa syukur dan terima kasih kepada tim dokter, yang membantu perjuangan untuk memperoleh momongan sampai ke momen persalinan.

Hampir Putus Asa

Pasangan Dea (mantan personel Trio Kwek-Kwek) dan Ariel (gitaris Nidji) sempat putus asa untuk bisa memdapat momongan. Tidak kurang-kurangnya usaha, perjuangan dan kesabaran mereka berdua. Ketika mereka begitu serius ingin memperoleh keturunan dan menemui dokter sekitar akhir Desember 2018, pasangan ini dibuat down. “Dokter saat itu kurang tepat menjelaskan masalahnya kepada kami,” papar Dea.

Untuk second opinion mereka menemui dokter lain. “Kami mencoba mengikuti serangkaian prosesnya, fase demi fase, tapi nggak berhasil,” ujar Dea. Mereka kemudian ditawari untuk mengikuti program bayi tabung, hanya saja, “Kami  putuskan untuk sementara istirahat dulu.”

Masalah Dea & Ariel

Setelah istirahat sekitar satu tahun, pasangan selebriti yang  menikah pada 9 Agustus 2009 ini, memutuskan untuk menjalani program bayi tabung di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia.

“Sebelumnya, kalau periksa fokusnya cuma ke istri. Di sinI, suami ikut program juga. Ini sesuai motto mereka ‘Berjuang Bersama’. Kami merasa nyaman,” ujar Dea.

Dea dan Ariel diketahui memiliki masalah kesehatan. Dea memiliki masalah pada organ reproduksi. Ia menderita PCOS (polycystic ovarian syndrome), yaitu gangguan hormon. Ia juga mengalami endometriosis; jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding Rahim, tumbuh di luar rahim. Selain itu, Dea punya masalah hidrosalping;  pembengkakan pada tuba falopi. 

Terapi untuk Dea

Selama menjalani program bayi tabung, Dea -Ariel ditangani tim dokter. Dea didampingi dr. Cynthia Agnes, BMedSc, Sp.OG.  Ariel ditangani dr. Tiara Kirana, Sp.And.

“Langkah pertama, kami melakukan HDLO -- pengangkatan tuba dan lesi endometriosis pasien Dea. Tiga bulan kemudia, baru dilakukan IVF (in vitro fertilization). Sperma dan sel telur digabungkan di laboratorium agar terjadi pembuahan dan pembentukan embrio. Kemudian ditransfer kembali ke dalam rahim, agar bisa terjadi pembuahan (kehamilan). Di Indonesia, IVF lebih dikenal sebagai metode bayi tabung

Perlu 3 bulan untuk persiapan IVF, dan perlu 9 bulan sebelum akhirnya embryo ditransfer. Embryo transfer sempat tertunda 4x, karena dinding rahim tidak/ belum siap. Dua minggu kemudian, test pack menunjukkan hasil positif. Didukung hasil beta-HCG yang cukup tinggi, kehamilan Dea akhirnya berhasil.

Terapi untuk Ariel

Menurut dr. Tiara Kirana, Sp.And, Ariel menjalani terapi selama 3 bulan. “Fungsi testis aman. Gangguan keseimbangan hormonal diterapi dengan obat-obatan,” ujarnya. Perkembangan terapi terus dipantau. Sebagai klinisi, kata dr. Tiara, Sp.And, “Kami lakukan terapi dengan baik sehingga menghasilkan ‘bibit’, yaitu sperma yang membuahi; sel telur yang baik serta 'lahan' (rahim) yang mampu ditanami.

Perjuangan Dea - Ariel adalah jalan panjang. Selamat untuk Dea dan Ariel, serta si kecil Sanne. (sur)

_________________________________________

Foto: Instagram Dea Ananda (@dea_ananda)