Membuat Stok Makanan selama Social Distancing
membuat_stok_makanan

Membuat Stok Makanan selama Social Distancing, Simak Tips Berikut Ini

Wabah corona mengharuskan kita melakukan social distancing, karenanya penting untuk membuat stok makanan di rumah. Sangat berisiko bila kita harus berbelanja bahan makanan setiap hari. Sepenuhnya mengandalkan layanan pesan antar makanan mungkin jadi pilihan bagi yang tinggal sendiri. Namun untuk level keluarga, kurang bijak karena biayanya sangat besar.

Bahan makanan apa saja yang perlu dibeli untuk membuat stok makanan? “Campur antara makanan kaleng dan makanan segar, agar asupan gizi tetap seimbang,” ujar Lyris Elliza, Kitchen Head di Relish Bistro – Fraser Residence Menteng, Jakarta. Makanan kaleng dan makanan kemasan lain seperti nugget dan sosis memang lebih praktis. Namun tentu tidak mungkin kita hanya mengandalkan makanan kemasan setiap hari. Makanan segar mutlak dibutuhkan.

 

Tips membuat stok makanan

Menurut Lyris, ada 3 cara membuat stok makanan sumber protein seperti daging, unggas, hati, tempe, dan tahu.

Cara 1: bersihkan, porsikan, kemas, tulis tanggal, bekukan.

Cara 2: bersihkan, bumbui, porsikan, kemas, tulis tanggal dan nama masakan, bekukan.

Cara 3: bersihkan lalu olah dulu makanan hingga matang, porsikan, kemas, tulis tanggal dan nama makanan, bekukan.

Pemilihan cara penyimpanan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di rumah Anda. Dengan cara 1 dan 2, makanan bisa tahan hingga 1 bulan. dengan cara 3, bisa sampai 2 minggu. Bila freezer tidak cukup untuk menyimpan semuanya, Lyris menyarankan makanan dimasak dulu, agar bisa disimpan di kulkas. “Simpan makanan yang sudah dimasak, untuk menghindari bakteri berkembang biak di bahan mentah,” ujarnya.

Tidak ada perbedaan, bahan makanan apa yang sebaiknya disimpan dengan cara nomor 1, 2, atau 3. “Syaratnya, setelah bahan dibeli, harus langsung dicuci. Lalu simpan dalam porsi kecil-kecil,” terang Lyris. Sebisa mungkin, bersihkan dan olah bahan makanan di hari yang sama bahan makanan tersebut dibeli.

Kemaslah makanan dalam porsi yang cukup untuk seluruh keluarga dalam satu kali makan. Sehingga, tidak ada makanan sisa yang harus disimpan di kulkas. Ini penting, mengingat ruang kulkas pasti penuh dengan stok makanan/bahan makanan.

Simpan makanan dalam wadah tertutup rapat, agar tidak terjadi kontaminasi dari luar. Atau sebaliknya, bahan makanan mentah tidak mengontaminasi makanan lain.

Lyris mengingatkan, sebaiknya buat stok makanan secukupnya saja, jangan berlebihan. Hindari panic buying dan menimbun makanan. Buat stok makanan untuk 1-2 minggu saja.

 

Memilih dan menyimpan sayur dan buah

Untuk bahan makanan nabati seperti sayur dan buah, “Tidak semuanya harus disimpan di kulkas.” Ini hal yang juga harus diperhatikan saat membeli bahan makanan untuk membuat stok makanan. Kombinasikan makanan segar yang perlu disimpan di kulkas dengan yang bisa disimpan di suhu ruang, untuk menghemat ruangan di dalam kulkas.

“Makanan seperti brokoli, wortel, kembang kol, zukini, kentang dan ubi, bisa tahan di suhu ruang sampai satu minggu,” tutur Lyris. Asalkan, bahan makanan tersebut tidak disimpan dalam plastik atau bungkusan. “Cukup letakkan di keranjang terbuka,” imbuhnya. Tauge, kacang panjang, buncis, dan tering juga bisa disimpan dengan cara ini.

Untuk sayur berdaun, pilih yang tahan lama. Misalnya sawi hijau (caisim) dan pakcoy. Cuci bersih sayuran, lalu tiriskan hingga benar-benr kering. Lalu, simpan di kulkas dalam wadah plastic tertutup. “Letakkan lap di badian bawah wadah untuk menyerap kelembapan, agar sayur tidak cepat busuk. Lebih bagus lagi, letakkan juga lap di bagian atas,” ucap Lyris. Bila wadah tidak sering dibuka-tutup, sayur bisa tahan seminggu.

Ada pula sayur berdaun yang kurang tepat untuk dijadikan stok makanan. Misalnya kangkung dan bayam. “Sayur seperti ini kelihatannya banyak, tapi ringkas kalau dimasak. Jadi selain cepat layu, isinya juga sedikit, dan boros tempat,” lanjutnya.

Untuk buah, sebaiknya jangan hanya membeli buah yang harus disimpan di kulkas. Pilihlah juga yang berkulit seperti apel, jeruk, dan nanas, karena cukup awet disimpan di suhu ruang. Hindari buah berkulit yang terlalu besar, seperti semangka. Karena bila tidak langsung habis, sisa buah terlalu besar dan menghabiskan ruang di kulkas. “Dan juga tidak awet kalau sudah dipotong,” ucap Lyris.

Bahan makanan seperti tepung, pasta, dan kacang-kacangan kering juga bisa dijadikan stok. Tepung bisa diolah menjadi berbagai makanan. Ajak anak memasak bersama. Ini bisa menjadi kegiatan selama anak bersekolah dari rumah, dan kita bekerja dari rumah.

Kita tidak tahu sampai kapan wabah COVID-19 akan berlangsung. Membuat stok makanan dengan baik dan cermat adalah salah satu cara penting untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. “Selama social distancing ini, yang harus diperhatikan adalah kecukupan asupan nutrisi, bukan makan sampai kenyang. Jadi jadwal dan menu makanan harus diatur,” pungkas Lyris. (nid)

___________________________________________

Ilustrasi: Mockup photo created by freepik - www.freepik.com