sering sakit kepala, kapan perlu waspada

Kenapa Saya Sering Sakit Kepala, Kapan Perlu Waspada?

Setiap orang pasti pernah merasakan sakit kepala. Sakit kepala yang terjadi sesekali tidak akan mengganggu rutinitas sehari-hari. Tetapi bagaimana bila sedikit-sedikit sakit kepala, yang mungkin berlangsung dalam beberapa hari? 

Kebanyakan orang merasakan sakit kepala yang akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Misalnya dipicu oleh kebiasaan ngopi pagi yang tertunda, atau menjelang menstruasi.

Tetapi sering sakit kepala biasanya lebih serius, sangat mengganggu aktivitas, bahkan mungkin penanda masalah yang lebih serius. 

“Sayangnya, banyak orang tidak mencari pertolongan (ke dokter) karena berpikir ia bisa mengatasinya sendiri,” kata Christ Jackson, MD, neurolog dan direktur dari the Donald J. Dalessio Headache Center, di Scripps Clinic, AS. 

“Pasien lebih mengandalkan obat pereda nyeri over-the-counter (obat OTC; obat yang bisa dibeli tanpa resep) dibanding pergi ke dokter. Di beberapa kasus, sakit kepala tidak terdiagnosa dengan benar.”

Konsultasikan dengan dokter bila gejala sakit kepala terasa memburuk atau terjadi lebih sering walau sudah minum obat. 

Kapan perlu waspada terhadap sakit kepala Anda

Sakit kepala bisa sembuh dengan cepat dengan obat-obat sakit kepala. Tetapi sering sakit kepala atau beberapa jenis sakit kepala mungkin membutuhkan perhatian lebih. 

Berikut ini beberapa tanda peringatan kapan Anda perlu waspada tentang sakit kepala: 

  1. Sakit kepala yang pertama kali berkembang setelah usia 50 tahun.
  2. Ada perubahan pola sakit kepala yang biasa Anda rasakan.
  3. Sakit kepala berat yang tidak biasa.
  4. Nyeri kepala memberat saat batuk atau bergerak.
  5. Sakit kepala yang semakin memburuk.
  6. Menyebabkan perubahan kepribadian atau fungsi mental.
  7. Sakit kepala yang disertai dengan demam, leher kaku, kebingungan, penurunan kewaspadaan/ingatan, atau gejala neurologis seperti bicara cadel, kelemahan, mati rasa atau kejang.
  8. Sakit kepala yang disertai dengan mata merah yang menyakitkan.
  9. Sakit kepala yang datang tiba-tiba, terutama jika sampai membangunkan Anda.
  10. Sakit kepala pada pasien kanker atau gangguan imunitas.

Tipe sakit kepala

Sakit kepala bisa bersifat ringan sampai berat. Juga bisa episodik (sesekali terjadi) atau kronis yang lebih kerap. Mereka bisa menyerang selama 15 hari atau lebih dalam sebulan. 

Sakit kepala dibagi menjadi dua jenis utama: primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah yang tidak disebabkan oleh kondisi medis lain. Migrain dan sakit kepala ketegangan adalah yang paling umum. 

Sakit kepala sekunder disebabkan oleh masalah kesehatan lain, seperti demam, infeksi, stres atau cedera kepala. 

Sakit kepala ketegangan

Sakit kepala ini merupakan jenis yang paling umum, menyebabkan nyeri ringan hingga sedang. Terasa sebagai rasa sakit yang tumpul dan terus-menerus terasa di kedua sisi kepala, dan tidak memiliki gejala lain. 

Sakit kepala ini disebabkan pengetatan atau ketegangan di otot-otot kepala, leher dan kulit kepala. Dipicu oleh stres, kebisingan, bahkan karena terlalu lama menatap layar komputer atau laptop. 

Sakit kepala jenis ini lebih mudah ditangani daripada jenis sakit kepala lainnya. Biasanya hanya datang dan pergi. 

Migrain 

Migrain merupakan jenis sakit kepala primer yang paling mengganggu. Ditandai dengan nyeri berdenyut sedang hingga berat, yang dapat bertahan 4 – 72 jam, dan bisa terjadi satu hingga empat kali sebulan.

Penderita bisa menjadi peka terhada suara dan cahaya. Membuatnya lebih nyaman di ruangan gelap dan tenang. Mereka juga mungkin mengalami mual, muntah atau gangguan visual (aura). 

Migrain disebabkan oleh perubahan aliran darah di otak dan aktivitas sel saraf. Faktor keturunan berperan: 70% penderita migrain memilik setidaknya 1 anggota keluarga yang memiliki masalah sama. Wanita lebih cenderung mengalami migrain dibanding pria.

Sakit kepala cluster

Tergolong sebagai sakit kepala berat, tetapi jarang terjadi. Dimulai di satu sisi kepala dan berulang selama berhari-hari, atau berminggu-minggu. Serangan dapat bertahan antara 15 menit hingga tiga jam, dan terjadi setiap hari. 

Cenderung dialami oleh pria berusia 20 – 50 tahun, terutama perokok. Mereka yang menderita sakit kepala cluster biasanya menjadi gelisah, sulit untuk diam, berkeringat deras, hingga bisa memukulkan kepala ke tembok. Alkohol bisa memicu serangan.  

Sakit kepala akibat konsumsi obat berlebih

Walau terdengar kontradiktif, sering sakit kepala mungkin dipicu kebiasaan konsumsi obat sakit kepala. Dikenal juga sebagai sakit kepala rebound

Disebabkan oleh penggunaan obat penghilang rasa sakit yang berlebihan, seperti aspirin, acetaminophen dan ibuprofen. Wanita lebih sering terpengaruh daripada pria. 

Jika Anda sering mengalami sakit kepala dan menggunakan obat – baik OTC atau obat resep – selama lebih dari 10-15 hari, Anda mungkin mengalami sakit kepala rebound ini. 

Cara untuk mengetahuinya adalah dengan menghentikan atau mengurangi obat Anda, tetapi konsultasikan terlebih dulu dengan dokter. (jie)