Diabetes menjadi penyakit yang mendapat perhatian khusus di dunia. Indonesia tercatat ranking 4 sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia. Saat mencari tanaman antidiabetes, kita akan mendapati banyak nama, dari Pare, Sambiloto sampai Brotowali. Salah satu jenis tanaman yang dikenal bisa mencegah bahkan sembuhkan diabetes adalah daun Insulin atau daun Yakon. Bagaimana memanfaatkannya?
Daun Insulin atau Yakon (Smallanthus sonchifolia) berasal dari pegunungan Ades, Peru. Secara tradisional masyarakat Gunung Andes telah menggunakannya untuk mengobati diabetes.
Tanaman Yakon dapat tumbuh lebih dari 2 meter dan menghasilkan bunga kuning mirip bunga matahari di akhir musim tanam. Walaupun bukan asli Indonesia, karena khasiatnya, tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia.
Akar/umbi Yakon diketahui kaya fructooligosaccharides (FOS), pemanis alami tumbuhan yang memiliki efek prebiotik (sumber makan bagi probiotik/bakteri baik). Journal of Agricultural and Food Chemistry 2003 mencatat kemampuan probiotik mengolah FOS dari umbi Yakon dibandingkan FOS sumber lain. Hasilnya Lactobacillus acidophilus NRRL-1910, Lactobacillus plantarum NRRL B-4496 dan Bifidobacterium bifidum ATCC 15696 terbukti mampu memfermentasikan umbi Yakon.
Sementara daunnya, memiliki banyak senyawa kimia seperti sonchifolin, uvedalin, enhydrin dan fluctuanin yang berperan sebagai penurun gula darah. Penelitian Yakugaku Zasshi 2006 dari Research Laboratory, Zenyaku Kogyo Co.Ltd., Tokyo, mengidentifikasi Yakon memiliki antioksidan kuat - 2,3,5-tricaffeoylaltraric acid (TCAA) - yang lebih baik dari catechin, alpha-tocopherol dan ellagic acid.
Kelebihan lainnya adalah kemampuan meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral dari sumber lain. Yakon memang mengandung sedikit vitamin, namun kaya akan potasium, kalsium dan fosfor. Secara global, tanaman Yakon memiliki efek antioksidan, anti-mikrobial, penurun gula darah dan pelindung hati (lever).
Dr. Sri Widowati, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor meneliti bahwa Yakon kaya akan insulin. Di mana unit-unitnya mengandung fruktosa yang tidak tercerna oleh enzim pencernaan, tapi dapat difermentasi oleh usus besar.
Yakon memiliki 35% fruktosa bebas dan 25% fruktosa terikat. Keadaan inilah yang mencegah penderita diabetes mengalami hiperglikemia (gula darah terlampau tinggi).
Penelitian pada manusia
European Journal of Nutrition 2014 mencatat pengaruh bubuk kering-beku Yakon pada glukosa serum, lemak dan lamanya transit di usus lansia. Sebanyak 72 lansia (rerata usia 67 tahun) selama 9 minggu diberi 7,4 g bubuk Yakon tiap hari.
Pada awal dan akhir studi dilakukan pengukuran antropometrik, pengambilan sampel darah, analisa klinis dan dilihat diet hariannya.
Pemberian 7,4 gram bubuk Yakon harian selama 9 minggu menyebabkan penurunan glukosa serum, tapi tidak signifikan menurunkan lemak dan berkurangnya waktu transit dalam usus. Tidak menyebabkan kembung, kelebihan gas dan perasaan tidak nyaman di perut.
“Bubuk Yakon adalah sumber prebiotik yang baik. Konsumsi harian memiliki efek yang baik pada gula darah. Untuk lansia, ini praktis dan aman digunakan,” papar dr. Ray Sahelian, ahli nutrisi dan suplemen natural dari Thomas Jefferson Medical School, Amerika Serikat.
Riset lain yang dilakukan oleh Genta S, Cabrera W, dkk., dari Instituto Superior de Investigaciones Biológicas (INSIBIO), Argentina, menunjukkan hubungan positif antara sirup Yakon dengan obesitas dan resistensi insulin.
Wanita premenopaus, dengan kondisi obesitas dan sedikit mengalami dislipidemia (kolesterol tinggi) diamati selama 120 hari. Pemberian sirup Yakon tiap hari signifikan menurunkan berat badan, lingkar pinggang dan indeks massa tubuh. Konsumsi harian sirup daun Insulin meningkatkan frekuensi buang air besar (BAB) dan sensasi rasa BAB yang tuntas.
Kadar gula darah puasa tidak terpengaruh dengan pemberian sirup Yakon, tapi berpengaruh positif pada level serum LDL kolesterol (kolesterol ‘jahat’) pada wanita obes premenopaus. Studi ini dicatat dalam jurnal ilmiah Clinical Nutrition 2009.
Teh daun insulin
Salah satu cara mengonsumsi daun Insulin adalah membuatnya menjadi semacam teh. Memang membutuhkan sedikit upaya untuk menyiapkan teh daun Insulin.
Cuci 15 lembar daun Insulin kering/segar, kemudian rebus dengan 5 gelas (@ 200 ml) air. Biarkan air rebusan tersebut tersisa menjadi sekitar 3 gelas. Angkat dan saring. Teh daun Insulin dapat diminum 2 atau 3 kali sehari secara teratur.
Jika ingin praktis, di pasaran saat ini dijual berbagai produk berbahan daun Insuli, mulai dari serbuk kering, teh celup, sampai kapsul. Selalu perhatikan aturan pakai. (jie)