Astaxanthin, antioksidan superior, terdapat pada berbagai makanan berwarna merah. Antara lain buah warna merah, ganggang, dan beberapa jenis ikan laut. Astaxanthin adalah salah satu karotenoid yang memiliki kemampuan alami untuk bertahan melawan efek negatif akibat radikal bebas. Ditengarai dapat melawan diabetes melitus, penurunan fungsi saraf, kardiovaskular, penyakit autoimun dan penyakit sistem pencernaan.
Pigmen merah yang mengandung astaxanthin, juga ditemukan pada ikan laut seperti ikan salmon, ikan sea bream, telur salmon, udang dan ganggang. Khusus pada ganggang, terdapat pada ganggang Haematococcus pluvialis yang awalnya berwarna hijau. Ganggang ini menghasilkan banyak astaxanthin (dan berubah menjadi merah) untuk melindungi diri dari proses oksidasi, akibat paparan sinar ultraviolet.
Penelitian menunjukkan, astaxanthin adalah sumber “kekuatan” menakjubkan ikan salmon, yang mampu berenang ke hulu sungai melawan arus, untuk meletakkan telur-telurnya. Ikan salmon awalnya berwarna putih. Memakan ganggang Haematococcus pluvialis, lambat laun berubah warna menjadi merah. Astaxanthin terserap dalam otot-otot ikan salmon.
Pergerakan melawan arus membutuhkan kerja otot besar, yang artinya membutuhkan banyak oksigen. Proses oksidasi menciptakan radikal bebas dalam otot. Astaxanthin dapat meminimalkan kerusakan akibat radikal bebas; ikan salmon memiliki otot yang kuat.
Astaxanthin, antioksidan superior
Jurnal Carotenoid Science (2007) menyebutkan, astaxanthin adalah antioksidan yang sangat kuat. Ia 17x lebih kuat dari ekstrak biji anggur, 40x lebih baik dari beta karoten pada wortel, 500x lebih superior dibanding vitamin E pada kacang-kacangan, dan 6000x dibanding vitamin C buah kiwi.
Prof. Dr. Martin, ahli antioksidan dari Dusseldorf University, Jerman, mengklasifikasi beberapa jenis antioksidan. Beta karoten, likopen dan zeaxanthin digolongkan sebagai antioksidan sekaligus pro-oksidan. Astaxanthin setelah diteliti dinyatakan sebagai antioksidan murni, tanpa komponen pro-oksidan. Astaxanthin tidak berubah menjadi pro-oksidan, walau subyeknya dalam keadaan stres (stres memicu radikal bebas).
Vincent Wood, MRes, PhD, General Manager Fuji Chemical Group AstaReal Co., Ltd., menjelaskan, astaxanthin adalah antioksidan yang unik, cara kerjanya berbeda dengan antioksidan lain. “Pertama, secara fisik dia membenturkan diri pada radikal bebas, dan mengambil energi darinya sehingga radikal bebas kembali normal. Kedua, ia mencari ion radikal bebas yang tidak punya pasangan dan mendonasikan elektronnya, sehingga radikal bebas normal kembali,” paparnya. (jie)
_____________________________________________
Ilustrasi: Food photo created by valeria_aksakova - www.freepik.com