kanapa cegukan saat tidur, dan bagaimana mengatasinya

6 Alasan Kenapa Anda Cegukan Saat Tidur, dan Bagaimana Mengatasinya

Cegukan terus-menerus bisa membuat kita merasa tidak nyaman, apalagi bila cegukan saat tidur. Tidak hanya membuat kita terbangun tetapi juga sakit tenggorokan bila tidak kunjung berhenti. 

Cegukan terjadi saat otot diafragma berkontraksi mendadak dan tanpa sadar. Akibatnya pita suara menutup, menghasilkan suara cegukan yang khas. 

Tetapi kenapa cegukan bisa terjadi saat tidur? Elena A. Ivanina, DO, MPH, gastroenterologis dari Columbia University, Amerika Serikat menjelaskan setidaknya ada enam alasan kenapa kita mungkin cegukan saat tidur. 

1. GERD

Cegukan saat tidur bisa jadi gejala GERD (gastroesophageal reflux disease), suatu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus). 

Saat ini terjadi, tidak hanya menyebabkan iritasi sepanjang lapisan tenggorok, tetapi juga di diafragma, ujar dr. Ivanina, melansir Livestrong. Dan ini bisa memicu cegukan. 

2. Makan sebelum tidur

Makan terlalu dekat dengan waktu tidur bisa menyebabkan cegukan di tengah malam. 

Makanan membutuhkan waktu beberapa jam untuk dicerna sempurna di dalam perut. Selama proses tersebut, perut menghasilkan lebih banyak asam untuk memecahnya. 

Dan bila Anda tertidur sebelum proses mencerna selesai, seluruh makanan dan asam lambung tetap ada di perut, dan bisa naik ke kerongkongan. Hal ini akan mengganggu diafragma, memicu cegukan. 

Makanan pedas dan alkohol juga bisa mengiritasi diafragma atau kerongkongan, meningkatkan risiko terjadinya cegukan saat tidur. 

3. Merokok

Merokok sebelum tidur juga bisa menyebabkan cegukan yang mengganggu tidur. 

Perokok rentan mengalami cegukan karena menelan lebih banyak udara yang ‘terperangkap’ di perut. Saat perut Anda mengembang berlebihanan, itu bisa menyebabkan kontraksi diafragma.

4. Minum obat-obatan tertentu

Beberapa obat bisa memicu reaksi cegukan melalui berbagai mekanisme, terutama bila mereka mempengaruhi saraf frenikus atau saraf vagus (yang melewati diafragma), Dr. Ivanina menerangkan. 

Menurut Mayo Clinic, obat-obatan seperti lain barbiturat, steroid dan obat penenang dapat menyebabkan cegukan jangka panjang. 

5. Anda mengalami infeksi telinga

Ya, infeksi telinga merupakan salah satu penyebab paling umum terjadinya cegukan. 

Saat terjadi infeksi, membran timpani (disebut juga gendang telinga) menjadi teriritasi. Jenis iritasi yang sama juga bisa terjadi saat sehelai rambut masuk ke telinga dan ‘menggelitik’ membran timpani. 

Iritasi ini bisa mempengaruhi saraf-saraf diafragma (seperti frenikus dan vagus), akhirnya terjadi cegukan. 

6. Anda memiliki penyakit lain

Dalam laman Harvard Health dijelaskan, walau jarang, cegukan saat tidur juga bisa menjadi tanda penyakit yang serius. 

Misalnya kondisi yang mengiritasi saraf di dada, seperti laringitis, gondongan, tumor leher, infeksi di area diafragma atau hernia hiatal (bagian atas lambung menonjol ke dada melalui bukaan diafragma). 

Selain itu, tumor, infeksi atau kerusakan pada sistem saraf pusat juga dapat memperngaruhi refleks cegukan. Kondisi seperti ensefalitis, meningitis, multiple sclerosis, stroke atau cedera otak dapat menyebabkan cegukan berulang, termasuk cegukan saat tidur. 

Mengatasi cegukan

Menurut Cleveland Clinic, terkadang walau Anda sudah menghindari penyebab-penyebab di atas, cegukan tetap terjadi. Cobalah tips sederhana berikut untuk membantu menghentikan cegukan: 

  • Minum air dengan cepat
  • Menelan gula pasir, potongan roti kering atau es serut
  • Tarik lidah Anda dengan lembut
  • Tersedak dengan menempelkan jari ke tenggorokan
  • Monggosok mata dengan lembut
  • Kumur (gargling) dengan air 
  • Menahan napas
  • Bernapas ke dalam kantong kertas (jangan gukanan kantong plastik). (jie)