manfaat melakukan niksen

Niksen Atau Bermalas-malasan Berdampak Positif, Tubuh Sehat dan Muncul Ide-ide Baru

Bete, stres, pikiran buntu, tidak punya ide; semua orang pernah mengalami. Berbagai cara ditempuh, misalnya mengajak teman diskusi, membaca buku, ke luar kota, naik gunung atau menikmati suasana   pantai. Pikiran tetap buntu, kepala tambah sakit, emosi tinggi dan kesehatan terganggu.

Orang Belanda punya cara luar biasa untuk mengatasi bete dan sejenisnya: lakukan niksen. Niksen berarti  tidak melakukan apa-apa, berdiam diri, bermalas-malasan atau melakukan sesuatu yang tidak ada gunanya. Saat bengong atau melamun, jangan berpikir untuk memecahkan masalah atau melakukan tindakan apa pun.

Carolien Hamming, Direktur Pelaksana CSR Centrum di Belanda  -- seperti dilansir Time, 14 Mei 2021 – untuk membantu kliennya mengelola stres dan memulihkan diri dari kelelahan, dengan metode niksen.

Perlambat proses penuaan

Menurut Eve Ekman, Direktur Pelatihan di Greater Good Science Center di University of California, Amerika Serikat, niksen memiliki dampak positif dan dapat membantu seseorang mengatasi stres. Ekman lama mempelajari masalah stres dan kelelahan, yang banyak melanda masyarakat Amerika. Kasus stres melonjak di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Hal ini sangat merugikan kesehatan. Niksen dinilai merupakani cara yang tepat  untuk mengatasi stres.

“Niksen mampu menurunkan kecemasan, memperlambat proses penuaan dan memperkuat kemampuan tubuh melawan penyakit seperti flu,” ia memaparkan. Niksen juga dapat membantu seseorang menemukan ide-ide baru.

Membantu temukan solusi

“Saat kita ‘niks’ atau tidak melakukan apa-apa, otak tetap  memroses informasi dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah,” kata Prof. Ruut Veenhoven, sosiolog Universitas Erasmus Rotterdam, yang mempelajari kebahagiaan.

Niksen dapat membantu seseorang menyelesaikan masalah-masalah yang tertunda, yang sulit dicari jalan keluarnya. Energi terpendam saat melakukan “niks”, membantu kita menemukan solusi dari masalah yang dihadapi. Sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2013 di Frontiers in Psychology mengenai melamun menunjukkan, “niks” dapat membantu seseorang memperoleh ide dan inspirasi untuk menyelesaikan masalah atau melakukan hal-hal baru.

Dengan melamun seseorang akan mendapat pencerahan, apa yang mesti dilakukan untuk mencapai tujuan. Niksen dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya jalan-jalan, melihat pemandangan alam, mendengarkan musik atau melakukan apa saja tanpa tujuan apa pun dan tidak memikirkan  sesuatu yang produktif.

Perlu latihan

“Kita bisa duduk di kursi dan melihat ke luar jendela,” ujar Veenhoven. Hal ini tampak sederhana dan mudah dilakukan. Kenyataannya, tidak mudah mengosongkan hati dan pikiran. “Duduk di balik jendela, pikiran kita masih mengembara ke mana-mana. Atau masih merasa cemas, karena ada masalah yang belum terselesaikan,” papar seorang pengusaha bidang pendidikan dan owner beberapa outlet modern di Jakarta.

Ia sarankan untuk latihan, agar manfaat niksen dapat dirasakan.  Katanya, ia sudah sering mencari ide dengan cara bermalas-malasan, dan baru tahu ada yang disebut metode niksen. Baginya, hasil penelitian tentang niksen benar adanya karena secara empiris ia sudah sering membuktikannya.

Menurut Veenhoven, niksen merupakan cara untuk relaksasi. “Kita perlu mencari proses relaksasi yang pas. Ketika melakukan niksen, kita tidak butuh tujuan. Kita cukup tidak melakukan apa-apa,” katanya. Awalnya niksen hanya dipandang sebelah mata, karena dinilai tidak masuk akal. Bukankah ide-ide baru hanya dapat dihasilkan dengan banyak membaca buku, mendalami teori dan bekerja sangat keras?

Dengan berjalannya waktu, niksen semakin popular. Di sejumlah negara Eropa, kini niksen menjadi tren dan banyak dilakukan untuk mengelola stres dan menemukan ide-ide baru. (sur)