Rasa panas di dada sampai punggung, mulut terasa asam, perasaan mual dan ingin muntah. Tanda-tanda tersebut kerap diartikan sebagai gejala serangan jantung, padahal bisa pula dipicu oleh naiknya asam lambung.
Dalam istilah medis disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) atau gangguan akbat naiknya asam lambung ke kerongkongan dan esofagus, pipa saluran makan. Tercatat hampir sepertiga orang dewasa di Amerika pernah mengalaminya minimal sekali per bulan. Di Indonesia, menurut dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD dari RSCM, Jakarta, telah terjadi peningkatan kasus GERD. Sebelum 1998, jumlah penderitanya hanya sekitar 6% dari pasien yang melakukan endoskopi saluran cerna. Setelah itu, meningkat sampai 20-25%.
Asam lambung dalam jumlah cukup, diperlukan agar tubuh dapat mencerna makanan dengan baik. Namun jika berlebihan, asam lambung dapat meluap hingga keluar katup lambung dan menyebar, hingga ke organ-organ tubuh lain.
Asam yang naik ke esofagus, akan merusak lapisan pelindung esofagus, menyebabkan pembengkakan esofagus. Inilah yang mengakibatkan munculnya sensasi rasa terbakar di dada.
Yang membahayakan jika terdapat luka di bagian esofagus. Setelah esofagus bisa disembuhkan, kemudian pengobatan dihentikan, luka dapat kembali muncul dalam beberapa bulan. Penyakit yang berlangsung lama (kronis) membuat penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup.
Gejala
“Keluhan utama adalah rasa terbakar, kadang disertai pahit atau rasa eneg seperti mau muntah akibat asam lambung naik ke kerongkongan,” papar dr. Ari. Rasa terbakar umumnya menyerang bagian belakang tulang dada. Gejala ini sering dimulai dari bagian atas perut, menyebar ke atas menuju leher.
Biasanya muncul 30-60 menit setelah makan, dan bisa berlangsung sampai dua jam. Berbaring atau membungkukkan badan, justru akan mengakibatkan gejala yang dialami bertambah parah.
Beda GERD dan penyakit jantung, sakit pada dada akibat GERD biasanya tidak mulai, memburuk /menetap saat seseorang beraktivitas fisik. Sementara, orang berpenyakit jantung akan mengalami rasa sakit setelah beraktivitas. Biasanya diikuti dengan rasa sakit yang memeras pada dada dan menjalar ke dada kiri.
"Saat batuk atau pilek, asam lambung juga cenderung meningkat. Jika mengalami gejala tiap pagi mulut terasa pahit, dada tidak nyaman, apalagi disertai penurunan berat badan, patut dicurigai mungkin itu GERD," papar dr. Ari. Serangan GERD bisa terjadi beberapa kali sehari, walau produksi asam lambung biasanya mencapai puncak pukul 22.00-23.00 (malam).
Penyebab
Penyebab GERD sangat kompleks, bisa berbeda-beda untuk setiap penderita. Hal utama yang bisa mengakibatkan terjadinya GERD, adalah lemahnya katup yang membatasi organ lambung dan esofagus, sehingga tidak bisa menutup dengan sempurna.
Pada mereka ini makanan / minuman seperti jeruk, cokelat, bawang putih, kafein, alkohol, makanan berlemak, makanan pedas dan makanan berbasis tomat akan memperburuk kondisi. (vit)
Bersambung ke: GERD Penyakit Asam Lambung yang Mirip dengan Serangan Jantung 2