jerawat membutuhkan pengobatan yang tuntas

Dikategorikan Sebagai Penyakit, Jerawat Butuh Pengobatan Yang Terukur

Pada dasarnya jerawat adalah penyakit yang butuh penanganan dengan benar dan sesuai kaidah medis, seperti penyakit infeksi lainnya. Tetapi masih banyak salah kaprah menganggap jerawat sebatas masalah kosmetik.

Dalam beberapa dekade terakhir terjadi pengurangan makna dan mispersepsi di masyarakat awam terhadap jerawat (acne vulgaris) serta penanganannya. Hal ini menjadi lebih tidak terarah dengan maraknya penjualan produk kosmetik bebas yang dapat memberikan klaim penyembuhan penyakit jerawat secara instan serta mitos-mitos yang salah.

Dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, dari Klinik Pramudia, Jakarta, menjelaskan, “Saat ini terdapat banyak sekali mitos yang tidak benar seputar penyakit jerawat. Beberapa di antaranya, yaitu bahwa jerawat hanya dialami selama masa remaja saja dan seharusnya orang tua tidak akan berjerawat.”

Mitos lainnya, yaitu bahwa jerawat hanya terjadi di daerah wajah, jerawat harus dipencet dan isinya harus dikeluarkan agar tuntas.

Terdapat juga pandangan bahwa jerawat dapat diobati dengan skincare atau facial di salon; jerawat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu (kacang, makanan berlemak, dll); jerawat hanya terjadi pada saat menstruasi dan biasanya akan sembuh sendiri.

Mitos lainnya yaitu tentang pengistilahan jerawat itu sendiri, yaitu jerawat batu atau jerawat buntet yang sebenarnya tidak dikenal secara medis.

“Padahal fakta ilmiah mencatat, bahwa jerawat sebenarnya termasuk golongan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu jerawat juga disebabkan oleh gabungan beberapa penyebab, seperti proses peradangan, produksi kelenjar minyak sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal dan sumbatan kelenjar minyak di kulit,” terang dr. Anthony, dalam seminar daring, Kamis (24/2/2022).

Lebih lanjut ia menguraikan, penyebab jerawat bukanlah tunggal, tetapi merupakan gabungan dari beberapa faktor termasuk gaya hidup, suhu, kesehatan mental, tingkat stres, kebersihan individu, faktor genetik, ketaatan seseorang terhadap pengobatan penyakit ini, dll.

Walaupun tidak mematikan, penyakit jerawat dapat mengganggu penampilan, kepercayaan diri dan kesehatan mental.

Pengobatan harus terukur

Dr. Anthony menegaskan, pengobatan jerawat yang benar merupakan pengobatan yang terukur kemajuannya. Pengobatan harus diberikan secara bertahap dalam jangka sedang-panjang, bukan dengan pengobatan instan.

Sebagai catatan, jerawat bisa bersifat ringan – sedang – berat, berkelompok atau tersebar, hanya berupa tonjolan, merah, hingga bernanah dan bisul. Apakah terasa gatal, perih atau sakit. Bisa berpotensi menimbulkan bekas jerawat (acne scar).

“Dibutuhkan keterlibatan komitmen, disiplin dan kerjasama pasien dalam mengikuti instruksi agar pengobatan dapat berjalan dengan baik, benar dan tepat,” tukas dr. Anthony. “Tidaklah benar apabila obat yang digunakan mengulang obat yang sama tanpa batas waktu, seperti menggunakan kosmetik/obat bebas/make-up.”

Pengobatan jerawat yang benar berada dalam lingkup kompetensi dokter spesialis. Selain itu, pada kasus berat dibutuhkan tindakan medis spesifik yang hanya boleh dilakukan oleh seorang Dokter Spesialis Kulit.

Di lain pihak, penting juga dipahami ada perbedaan antara skincare dengan skin treatment. Skincare merupakan produk perawatan/kosmetik yang dijual bebas tanpa resep untuk kondisi kulit yang tidak bermasalah.

“Sedangkan skin treatment merupakan pengobatan dengan pemberian obat yang memerlukan resep dokter, baik obat oral maupun obat oles/topikal dan tindakan medis spesialistik,” tutupnya. (jie)