penyebab nyeri punggung bawah skiatika
penyebab nyeri punggung bawah skiatika

5 Penyebab Nyeri Punggung Bawah Skiatika

Pernahkan Anda merasakan nyeri punggung yang menjalar hingga ke bokong turun ke jari kaki di salah satu sisi tubuh? Jika iya, itu adalah skiatika (sciatica). Umumnya keluhan disebabkan oleh penekanan saraf skiatik.

Skiatika adalah rasa sakit/nyeri yang memancar sepanjang jalur saraf skiatik, yang bercabang dari punggung bawah, melalui pinggul dan bokong, turun ke setiap kaki. Saraf skiatik merupakan saraf terpanjang di tubuh, dari saraf tulang belakang hingga ke kaki.

Nyeri punggung bawah skiatika muncul saat saraf skiatik terjepit atau ada gangguan lain yang menyebabkan saraf tersebut cedera. Kondisi ini banyak dialami oleh lansia dengan penyakit kronis, seperti diabetes, atau orang kegemukan.

Gejala dan tandanya

Gejala skiatika berupa rasa sakit yang menjalar dari tulang belakang bawah (L4, L5 atau S1) ke bokong, hingga bagian belakang paha, betis hingga jari kaki.

Rasa nyeri bisa beragam, dari yang terasa ringan, terbakar dan kesemutan, atau lebih berat. Gejala tersebut akan terasa lebih berat saat berjalan, menekuk, duduk lama, batuk atau bersin. Tetapi hilang jika berbaring.   

Penyebab

Melansir Health Harvard, kerusakan atau terjepitnya saraf skiatik, atau saraf yang masuk ke dalamnya, bisa disebabkan oleh beberapa hal:

1. HNP (hernia nucleus pulposus)

Ini adalah kondisi ketika salah satu bantalan atau cakram (disc) tulang rawan dari tulang belakang menonjol dan menjepit saraf. Biasa disebut saraf kejepit.

HNP bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi lebih umum di usia paruh baya atau yang lebih tua. Itu terjadi ketika cairan mirip jeli di cakram tulang belakang menembus lapisan terluar cakram dan menonjol melalui robekan tersebut. Menekan saraf di dekatnya.

Tekanan di saraf menyebabkan sinyal abnormal dikirim ke otak. Diartikan sebagai nyeri skiatika.

2. Stenosis tulang belakang

Ini adalah penyempitan ruas tulang belakang, yang melindungi sumsum tulang belakang dan saraf.

Saat ini terjadi, saraf akan tertekan, menyebabkan rasa sakit. Karena area lumbar (punggung bawah) mengalami tekanan yang paling konsisten dan menopang beban paling banyak, stenosis lumbal adalah jenis stenosis tulang belakang yang paling umum.

Tersering disebabkan karena kombinasi perubahan terkait usia, seperti degenerasi cakram tulang belakang, osteoarthritis sendi dan ligamen yang menebal.

Kondisi ini juga bisa terjadi sejak lahir, suatu kondisi langka yang disebut stenosis kongenital. Tetapi lebih banyak kasus terjadi di usia 40 tahun ke atas. Kecelakaan, tumor dan ligamen yang menebal juga bisa menyempitkan ruas tulang belakang.  

3. Spondylolisthesis

Merupakan suatu kondisi saat tulang belakang bergeser dari posisi normal. Menimbulkan nyeri hebat.

Pada banyak kasus, keluhan akibat spondylolisthesis bisa mereda dengan istirahat dan latihan penguatan tulang belakang. Namun, kondisi ini juga dapat menimbulkan masalah serius, seperti mati rasa hingga kelumpuhan di kaki.

Spondylolisthesis bisa terjadi pada remaja dengan mengalami nyeri punggung yang persisten. Pada kelompok ini, biasanya disebabkan oleh cedera traumatis atau cacat bawaan. Pada orang dewasa, spondylolisthesis lebih sering disebabkan oleh osteoarthritis.

4. Trauma

Saraf skiatik rentan terhadap kerusakan akibat cedera atau kecelakaan yang memengaruhi bokong atau peregangan hamstring, salah satu dari tiga otot di bagian belakang paha. Jatuh, kecelakaan mobil, dan cedera olahraga dapat menyebabkan nyeri skiatika.

5. Kehamilan

Selama trimester kedua dan ketiga, pergeseran berat badan dan melonggarnya ligamen, ditambah pertumbuhan janin di dalam kandungan, dapat memberikan tekanan tidak langsung ke saraf skiatik.

Kapan harus ke dokter?

Sebagian besar kasus skiatika ringan akan hilang dengan sendirinya. Tetapi jika gejalanya terus menetap, atau bertambah parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Segera ke IGD jika mengalami skiatika yang disertai dengan beberapa gejala atau kondisi di bawah ini:

  1. Mati rasa atau otot melemah pada tubuh bagian bawah.
  2. Nyeri terjadi setelah cedera parah, misalnya kecelakaan lalu lintas.
  3. Nyeri punggung bawah yang disertai demam.
  4. Inkontinensia urin atau tinja. (jie)