happy salma percaya herbal untuk jaga kesehatan

Seperti Tabib, Happy Salma Percaya Herbal Untuk Jaga Kesehatan

Tidak banyak orang di era modern ini yang konsisten memakai herbal, yang kerap dilabeli sebagai pengobatan kuno. Salah satunya adalah Happy Salma. 

Kepercayaan pemeran Nyai Ontosoroh dalam pementasan ‘Ronggeng Dukuh Paruk’ terhadap pengobatan tradisional bukan baru saja terbentuk. Ini adalah kebiasaan yang dilakukannya sejak lama. Happy Salma (42 tahun) mengatakan ini adalah didikkan sejak kecil. 

“Dari kecil saya terbiasa melihat ibu rebus daun sirih, kalau makan selalu ada lalapan, kadang ia makan kunyit, jahe atau kencur bareng sambel atau lauknya. Jadi sudah biasa dengan bahan-bahan alami,” katanya dalam peluncuran produk immunomodulator herbal Imugard Junior, Senin (18/4/2022). 

Konsep ‘bahan alami adalah yang terbaik’ berpengaruh besar dalam kehidupannya dan terbawa hingga ia dewasa, bahkan setelah menjadi ibu dari dua orang anak. “Ini sudah menjadi bagian dari hidup saya. Mau itu yang berhubungan dengan kesehatan, kulit atau rambut, saya percaya yang alami itu pasti lebih baik,” imbuh Happy Salma. 

Menyantap ‘lalapan’ jahe atau kunyit mentah, bersama lauk dan sayur adalah menu sehari-hari yang ia contek dari ibunya.

“Saya percaya kita adalah bagian dari alam semesta. Saya merasa holistik dengan tubuh. Saya berkomunikasi dengan tubuh sendiri, dan (bila sakit) memberi kesempatan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri, tapi perlu didorong (dengan herbal).”

“Kalau tidak enak badan, saya introspeksi dulu. Mungkin minggu ini ada yang terlalu berlebihan, dan sebisa mungkin konsumsi herbal. Saya percaya yang alami itu tubuh bisa mengenali, tidak sebentar-sebentar pakai bahan kimia,” tukasnya. 

Di pagi hari, sebelum memulai kegiatan, dibuka dengan banyak minum air putih, makan buah-buahan dan vitamin. Kebiasaan ini akan diulangi di sore atau malam hari. Minuman madu jahe ditambahkan terutama saat Happy sedang banyak kesibukan. 

Untuk mengatasi flu atau demam ringan, misalnya, Happy memakai uap dari rebusan herbal atau membalurkan minyak kayu putih. Kadang dia juga menggunakan kompresan jahe yang diparut.

Ia mengaku kebiasaannya memakai bahan-bahan alami dan herbal ini tidak saja membuatnya gampang sakti, tetapi tubuh dan pencernaan terasa lebih ringan. 

Seperti tabib

Sebagai ibu, Happy juga mengajarkan kedua anaknya untuk rutin mengonsumsi herbal. Sedikit pengecualian, ia memberi anaknya produk herbal kemasan junior. 

“Saya memberikan setiap hari untuk anak supaya imunitas mereka baik. Apa lagi saat ini sudah mulai sekolah (tatap muka). Dulu sebelum ada herbal kemasan, paling tidak saya memberi mereka madu dua kali sehari,” ujar Happy. 

“Sebagai orangtua ada perasaan bersalah kalau anak sakit. Salah satu tanggungjawab sebagai orangtua adalah menjaga imunitas anak. Kita ingin anak-anak bisa bermain bebas seperti dulu.” 

Pandangannya terhadap bahan alami dan herbal ini sampai membuat Happy merasa seperti seorang tabib. Suatu ketika saat salah satu anaknya panas, Happy mendapatkan informasi untuk mengompres si kecil dengan daun jarak, alih-alih menggunakan obat penurun panas. 

“Saya juga baru tahu kalau ada daun itu. Terus diremas-remas dan dikompreskan. Langsung sembuh seketika, seperti magic. Saya pikir ini seperti tabib. Dari situ saya menanam (pohon jarak) sendiri,” Happy Salma menambahkan.  

Menanggapi penyataan tersebut, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, SE, MSc, Chief Business Development and R&D Deltomed Laboratories, mengatakan pohon jarak, kunyit, jahe, atau daun kelor merupakan tanaman obat yang biasa ditanam di halaman dan dikonsumsi.

Lingkungan yang mendukung

Happy Salma dan suami, Tjokorda Bagus Dwi Santana Max Kerthyasa, saat ini menetap di Bali. Sebagaimana diketahui suasana pulau Bali sangat mendukung untuk siapa saja yang ingin ‘kembali ke alam’. 

Selain itu Happy Salma juga memiliki kakak ipar bernama Tjokorda Gde Mahatma Putra Kerthyasa (biasa disapa Tjok Gde) yang adalah praktisi kesehatan holistik dan homeopath.

Keluarga sang suami merupakan bangsawan Bali - keturunan Raja Ubud - yang juga telah turun temurun berperan sebagai penyembuh atau Balian. Kombinasi lingkungan yang mendukung ini tampaknya semakin menguatkan pemahaman Happy tentang herbal dan bahan-bahan alami yang bermanfaat untuk kesehatan. (jie)