tukul perdarahan otak berencana berobat ke luar negeri
tukul perdarahan otak berencana berobat ke luar negeri

Tukul Akan Berobat ke Luar Negeri, Suka Gorengan dan Minum Obat Pereda nyeri

Setelah pulang dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, kondisi komedian Tukul Arwana (58 tahun) terus membaik. Ia sudah bisa menoleh  apabila ada yang membuka pintu kamarnya. Sudah bisa duduk, menanggapi candaan dan bisa mengunyah makanan dengan cara normal; tidak lewat selang via hidung seperti sebelum-sebelumnya.

Ada rencana membawa Tukul berobat ke luar negeri. Kapan, ke negara mana?

“Sedang dibicarakan dan nanti akan diputuskan oleh pihak keluarga,” ujar managernya, Rizki Kimon, kepada wartawan yang mencoba menemui sang komedian di kediamannya, tetapi sesuai arahan dokter belum diperkenankan. Melihat kondisi Tukul, tim medis dari Rumah Sakit PON memperkirakan perlu waktu setidaknya dua tahun untuk pemulihan kondisi Tukul.

Sedikit flashback, Tukul dibawa ke RS PON Rabu sore, 22 September 2021. Malam itu juga ia menjalani operasi, karena otaknya mengalami perdarahan. Menurut tim dokter yang menangani, Tukul mengalami stroke pendarahan (hemorrhagic stroke).

"Stroke pendarahan terjadi, ketika tekanan darah terlalu kuat membuat pembuluh darah bocor. Darah keluar dari tempat  yang seharusnya, menimbulkan masalah dan harus segera diatasi," kata Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) dr. Mursyid Bustami, SpS(K), KIC, MARS. Operasi berjalan sekitar 2 jam.

Banyak tawaran pengobatan

Wajar apabila pihak keluarga menginginkan, Tukul dapat pulih lebih cepat. Rencana membawa sang komedian berobat ke luar negeri, tak lain dengan harapan untuk dapat mempercepat proses penyembuhan.

Menurut Rizki Kimon, tak sedikit yang menawarkan  terapi dan pengobatan untuk Tukul. Dalam hal ini, pihak keluarga sangat hati-hati. Mereka tampaknya selalu berkoordinasi dengan pihak RS PON, agar Tukul dapat memperoleh terapi dan pengobatan terbaik.

Seperti kata Rizki, “Kami berkoordinasi dengan RS PON, bagaimana baiknya. Kalau berobat ke luar negeri adalah yang terbaik untuk Mas Tukul, kami akan lakukan.”

Sejak kembali ke rumah, Tukul selama 24/hari selalu didampingi perawat, atas rekomendasi pihak RS PON. Tim dokter, menurut Rizki Kimon, Tukul sebaiknya memang tidak berlama-lama di RS.  “Terlalu lama di rumah sakit tidak bagus. Di rumah sendiri, sirkulasi udara lebih sehat. Dukungan orang-orang terdekat dapat membantu mempercepat penyembuhan,” katanya.

Sering minum obat pereda nyeri

Menurut sejumlah teman dekat, Tukul sering sakit kepala atau pusing. Polo Srimulat, teman dekat Tukul Arwana, sering memergoki Tukul mengonsumsi obat anti nyeri untuk menghilangkan sakit kepala yang belakangan makin sering dialami. 

"Pernah, saat sedang jalan-jalan, off air ke mana gitu, mas Tukul menelan obat karena kepalanya sakit. Mas Tukul tampaknya tidak terlalu menghiraukan sakit kepala yang diderita, menganggapnya sebagai hal yang biasa. Kalau orang Jawa bilang dienthengke, digampangin, sakitnya itu,” ungkap Polo suatu kali. Bila sakit kepala menyerang, ia minum obat pereda nyeri yang dibeli di apotek. Tetapi yang dibeli sepertinya obat bebas (over the counter /OTC), yang untuk mendapatkannya tidak perlu resep dokter.

Polo dan sahabat yang lain sering menyarankan agar Tukul periksa ke dokter dan melakukan medical check up ke rumah sakit, agar penyakitnya tidak tambah parah.  Seperti dikatakan Polo, “Kami sudah sering kasih masukan atau menyarankan, 'Mas, coba kontrol ke dokter atau apa', Kata mas Tukul,'Enggak mas Polo, enggak apa-apa kok.'”

Suka makan gorengan

Maria Vania, yang karena pekerjaan dekat dengan Tukul beberapa bulan terakhir, memperhatikan Tukul Arwana gemar  mengonsumsi gorengan dan seafood di lokasi syuting. Maria menilai, kebiasaan itu sebagai kurang baik untuk kesehatan, karena, “Gorengan kan banyak mengandung minyak.” (sur)