Buat Joe Taslim, menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga tidak harus mahal. “Anak-anak ternyata nurunin saya semua, senang film dan musik,” ujarnya saat ditemui di peluncuran kemasan baru Stickpack Stimuno Jeruk di Titan Center, Bintaro, beberapa waktu lalu.
Joe sekeluarga biasa nonton di bioskop, lalu pulangnya main musik bersama di rumah. Joe main gitar, anak-anak main piano. “Itu saja sudah happy. Belajar musik bersama itu menurut saya sudah termasuk wisata,” ucap ayah tiga anak ini. Cukup bermodal internet untuk belajar lagu baru beserta liriknya, sudah menghabiskan jam secara berkualitas dengan anak-anak, “Bagi saya, itu sudah melebihi jalan-jalan keluar negeri.”
(Baca juga: Begini Cara Joe Taslim Menjaga Daya Tahan Tubuh dan Keluarga)
Aktor dan pejudo ini menambahkan, keluar negeri bagus untuk melihat dunia luar agar pikiran lebih terbuka. “Tapi sebenanrya hal yang bermanfaat untuk keluarga itu bukan liburan keluar negeri atau kemewahan. Kadang, melakukan hobi bersama keluarga itu bisa lebih berkualitas dibandingkan keliling dunia,” tuturnya.
Dari tiga anaknya, dua di antaranya les piano. Sedangkan yang seorang lagi mempelajarinya secara otodidak, dari Youtube. “Dia gak suka les. Memang ada tipe anak seperti itu. Dia suka riset, ya biarkan saja, toh dia pintar juga,” ucap aktor yang namanya melejit lewat film The Raid: Redemption.
(Baca juga: Bedanya Joe Taslim dan Julie saat Anak Sakit)
Joe mengerti betul, tiap anak memiliki kemampuan, minat dan bakat yang berbeda. Ia membebaskan anak-anaknya mempelajari bidang yang diminatinya, dan tidak akan memaksakan anak-anaknya untuk belajar atau memilih profesi tertentu. “Mau sekolah sampai profesor boleh. Tapi kalau misalnya anak suka masak lalu kita suruh belajar biologi, ya remuk dia,” ujarnya. Orangtua hanya perlu mendukung passion anak, “Tidak semua orang harus jadi dokter.”
Menikah di usia relative muda (23 tahun), tidak menjadikan Joe ayah yang cuek. Malah ia identik dengan family man. Ia tidak lagi nongkrong bersama teman-teman seperti dulu. “Kita cuma punya waktu 24 jam. Kalau ada waktu, saya lebih memilih nongkrong sama anak-istri,” ungkapnya. Main sama teman laki-laki bukanya tidak perlu. “Seminggu sekali dua-tiga jam tidak apa-apa,” pungkasnya. (nid)