Kamar bayi Anda, sudahkah dilengkapi kipas angin? Sebuah penelitian yang dipublikasi di Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine Journal (2008) menyatakan, penggunaan kipas angin dapat menurunkan angka kejadian SIDS (sudden infant death syndrome), atau kematian mendadak pada bayi.
Berbagai penyebab SIDS antara lain bayi tidur dalam posisi telungkup atau menyamping; tidak menggunakan dot; ditemukan dengan kain atau selimut menutupi kepala; tidur di permukaan yang lembut; dan berbagi tempat tidur selain dengan orangtua.
Ventilasi kamar juga perlu diperhatikan. Ventilasi yang kurang baik, dapat menyebabkan akumulasi karbon dioksida di sekitar hidung dan mulut bayi, dan sangat mungkin terhirup kembali.
Riset ini dilakukan oleh Coleman-Phox K, Odouli R, dkk., pada 185 ibu dari bayi yang mengalami SIDS, dan 312 bayi dengan kecocokan tempat tinggal, etnis dan usia. Kipas angin (fan) dipakai pada ruangan tidur dengan jendela yang terbuka.
Pergerakan udara di kamar tidur dapat menurunan risiko SIDS 72%, dibandingkan tidur dalam ruangan tanpa kipas angin. Penggunaan fan dalam temperatur kamar yang lebih hangat (>210C), bahkan menurunkan risiko SIDS sampai 94%! Kipas angin juga menurunkan risiko SIDS pada bayi yang tidur dalam posisi miring, berbagi tempat tidur selain dengan orangtua, atau tidak menggunakan dot.
Kipas angin bisa berupa ceiling fan (kipas angin yang dipasang di langit-langit), hexos fan, atau kipas angin biasa. Agar bayi tidak masuk angin, fan bisa diarahkan keluar ruangan. Posisikan kipas angin agar aman terhadap bayi; termasuk agar kabel tidak terjangkau oleh bayi. (nid-jie)