manfaat probiotik untuk radang usus
manfaat probiotik untuk radang usus

Probiotik dan Radang Usus Besar Kolitis Ulseratif, Kapan Ia Bermanfaat?

Radang usus besar karena penyakit kolitis ulseratif (UC) bersifat kronis, gejalanya hilang timbul. Probiotik bisa membantu mencegah kekambuhan dan mengurangi keparahan gejalanya saat kambuh. 

Probiotik adalah strain bakteri hidup yang saat dikonsumsi terbukti mendukung kesehatan, sehingga ia disebut sebagai “bakteri baik”. Bakteri probiotik terdapat dalam makanan fermentasi, seperti yogurt, kimchi, tempe, tauco, teh kombucha, dll. Juga dalam produk berlabel ‘makanan/minuman probiotik’, kapsul atau tablet. 

Kolitis ulseratif adalah salah satu bentuk radang usus (inflammatory bowel disease / IBD) di usus besar -  peradangan di lapisan atas mukosa (selaput lendir) usus besar, terjadi borok / ulkus. Menyebabkan kram perut, nyeri, diare dan BAB berdarah. 

Baca: IBD Bukan Radang Usus Biasa

Penyakit ini bersifat kambuhan, ada kalanya penyakit ini tenang (fase remisi) dan di lain waktu muncul. Secara umum pengobatannya memiliki dua komponen: mengobati kekambuhan yang aktif dan mencegah penyakit ini kambuh. 

Melansir Healthline, Adam Bernstein, MD, ScD, menjelaskan, pengobatan saat terjadi kekambuhan adalah dengan memberi kortikosteroid seperti prednisone. Sementara terapi pencegahan melalui obat jangka panjang. 

Lantas di mana peran probiotik dalam terapi kolitis ulseratif?

Sebagai informasi, dalam usus pasien radang usus terjadi penyimpangan komposisi bakteri (mikroflora usus). Di mana jumlah dan jenis bakteri probiotik seperti bifidobacterium dan lactobacillus sedikit. Usus didominasi oleh patogen (bakteri berbahaya).

Pemberian probiotik bermanfaat dengan menyeimbangkan komposisi bakteri usus dan memperkuat pertahanan (barrier) usus. Caranya dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen, merangsang respon imun epitel (jaringan pelapis) usus dan sel imun mukosa, hingga menguraikan antigen patogen. 

Baca: Probiotik Spesifik Ini Terbukti Bermanfaat Untuk Radang Usus

Probiotik membantu meringankan gejala saat kambuh?

Studi tahun 2022 menyebutkan kombinasi antibiotik dan probiotik efektif mempercepat penyembuhan pada pasien pouchitis (komplikasi UC). 

The National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) juga melaporkan adanya potensi penggunaan probiotik untuk memicu remisi UC. Namun, dalam banyak kasus, masih belum diketahui produk probiotik mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. 

Juga belum diketahui berapa banyak probiotik yang harus dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatnya. 

Probiotik mencegah kekambuhan?

“Penggunaan probiotik untuk tujuan ini tampak lebih menjanjikan,” Bernstein memberi catatan. Penelitian tahun 2004 di Jerman mengikuti 327 pasien kolitis ulseratif. Separuhnya mendapatkan obat mesalazine dan separuh lainnya dengan probiotik. 

Setelah satu tahun pengobatan, waktu rata-rata remisi (tanpa kambuh), profil keamanan, serta tolerabilitas sangat baik untuk kedua kelompok, tidak berbeda.  

Pada penelitian Keiichi Mitsuyama, dkk (2008), 10 pasien kolitis ulseratif derajat ringan-sedang mendapat terapi tambahan susu fermentasi mengandung probiotik L. casei Shirota strain (LcS), di samping terapi konvensional, selama 8 minggu.

Sebagai kelompok kontrol, 9 orang dengan sejarah kolitis ulseratif hanya menerima terapi konvensional. Dibanding kelompok kontrol, kelompok probiotik memiliki skor aktivitas indeks yang membaik secara signifikan setelah 4, 6 dan 8 minggu. Skor indeks aktivitas klinis adalah nilai yang menunjukkan status pasien kolitis ulseratif.

Konsumsi juga prebiotik 

Prebiotik adalah bahan makanan yang mengandung polimer fruktosa yang menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik. Singkat kata prebiotik merupakan “makanan” bagi probiotik. Mengonsumsi prebiotik akan membantu meningkatkan populasi probiotik di usus. 

Biasanya makanan berserat seperti sayur dan buah adalah sumber prebiotik. Beberapa di antaranya seperti asparagus, tomat, daun bawang, bawang putih, bawang bombay, pisang, berry, ubi, pisang, apel dan kacang-kacangan. (jie)