pelembap kulit bayi sensitif
pelembap kulit bayi sensitif

Perawatan Dermokosmetik Dengan Ekstrak Kalendula Untuk Kulit Bayi Yang Sensitif

Kulit bayi secara alami lebih sensitif dibanding kulit orang dewasa. Membuatnya lebih rentan alami berbagai masalah seperti ruam popok, biang keringat, hingga eksim. Pelembap dermokosmetik diformulasikan khusus untuk memperbaiki barrier kulit bayi. 

Secara anatomi kulit ari (stratum corneum) bayi 30% lebih tipis dibanding dewasa. Ikatan antarsel lebih longgar dan fungsi sawar kulit (skin barrier) belum matang sempurna. 

Stratum corneum vital untuk kesehatan kulit. Ia adalah lapisan terluar epidermis yang terdiri dari sel-sel mati (corneocytes) yang tersusun rapat seperti “bata”, dan lipid antarsel yang berfungsi sebagai “semen”. 

“Lapisan ini adalah pertahanan utama kulit,” ujar apt. Febbyasi Megawaty Rangka, M.Farm, pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Pelita Harapan. 

Tingkat keasaman (pH) kulit bayi – yang juga adalah mekanisme pelindung – belum stabil. “PH kulit bayi lebih (ke arah) netral hingga sedikit basa, sekitar 6 – 7,5. Setelah 3 bulan, pH kulit biasanya stabil di kisaran 5,5 – 6, tetapi tetap lebih tinggi (kurang asam) dibanding kulit orang dewasa (sekitar 4,5 – 5,5),” Febby menjelaskan.

Produksi lipid (lemak) kulit juga lebih rendah, membuat penguapan air di kulit (Trans Epidermal Water Loss / TEWL) tinggi. Kulit lebih kering dan mudah pecah-pecah. 

Dampaknya, lanjut Febby, bayi lebih mudah mengalami iritasi, kemerahan dan ruam. Kulit bayi lebih rentan terhadap infeksi bakteri, jamur, maupun virus karena barrier tidak sekuat orang dewasa.

Perubahan kecil pada lingkungan (suhu, kelembapan, gesekan popok) bisa menimbulkan masalah kulit. “PH kulit lebih netral, membuat bayi lebih rentan ruam popok atau kolonisasi mikroba,” lanjutnya. 

Penting untuk memperbaiki stratum corneum bayi. Kulit ari yang sehat mencegah kulit dehidrasi, juga memberikan kenyamanan, membuat bayi tidak rewel (gatal karena iritasi), tidur pun lebih nyenyak. 

“Perawatan sejak dini dengan pelembap berbahan alami seperti kalendula organik dapat memperkuat lapisan pelindung ini,” kata Febby kepada OTC Digest.

Pelembap dermokosmetik untuk bayi

Kulit bayi yang sensitif membutuhkan pelembap khusus, antara lain menggunakan konsep dermokosmetik, atau produk perawatan kulit yang tidak hanya bertujuan estetika tetapi juga fungsi terapi ringan atau preventif untuk masalah kulit. 

“Pelembap dermokosmetik fokus pada perawatan kesehatan kulit, memperkuat skin barrier dan mencegah masalah kulit,” Febby menjelaskan. 

Salah satu syaratnya adalah mengandung zat/bahan yang terbukti klinis aman dan bermanfaat untuk melindungi kulit bayi. Biasanya produk perawatan kulit – termasuk pelembap – ini menggunakan bahan-bahan alami, seperti ekstrak kalendula, panthenol, lidah buaya, minyak biji bunga matahari, minyak almond, gliserol (dari minyak kelapa) atau tocopherol (vitamin E).

1. Ekstrak kalendula organik

Sunarko, HCP Channel Activation Manager PT Galderma Indonesia Healthcare, menambahkan, ekstrak kalendula telah lama (secara tradisional) dipakai untuk mengatasi masalah kulit dan mengobati luka, karena bersifat anti-inflamasi, antibakteri dan penyembuh luka. 

Studi Fuchs SM, et al, tahun 2005, menunjukkan perbaikan hidrasi (kelembapan) kulit saat ekstrak kalendula dipakai sebagai pelembap. “Ia bahkan membantu pembentukan pembuluh darah baru, proses penting dalam penyembuhan kulit,” kata Sunarko. 

2. Panthenol

Panthenol berperan sebagai moisturizer (pelembap) yang mendukung barrier kulit, mengurangi TEWL. Zat ini juga dikenal menjaga kelembutan dan elastisitas kulit. 

Terbukti klinis efektif dan bermanfaat bila diberikan secara topikal (oles) pada berbagai gangguan kulit, termasuk ruam popok. 

3. Minyak biji bunga matahari

Minyak biji bunga matahari bertindak sebagai emolien, penggunaan setiap hari dianjurkan pada bayi. Studi tahun 2004 pada bayi prematur menyebutkan penggunakan topikal memperbaiki kondisi kulit, bahkan mengurangi insidensi infeksi yang didapatkan di rumah sakit sebesar 41%. 

“Minyak biji bunga matahari mengandung asam lemak esensial, membantu meminimalkan TEWL. Terbukti klinis memulihkan kandungan asam lemak kulit pada orang dengan defisiensi asam lemak,” terang Sunarko. 

4. Minyak almond

Ia adalah sumber vitamin E (antioksidan) dan zinc alami, juga berperan sebagai emolien. Zinc memiliki sifat anti-inflamasi sehingga bermanfaat untuk pengobatan kulit yang rentan eksim. 

5. Gliserol

Gliserol (gliserin) mampu menembus lapisan epidermis kulit dan memberikan efek pelembap. Bersifat anti-iritasi, melindungi kulit yang rusak dari iritan, sehingga efektif untuk kondisi seperti ruam popok. 

6. Tocopherol

Tocopherol adalah bentuk kental dari vitamin E1. Minyak tocopherol mengurangi rasa gatal dan nyeri yang berhubungan dengan berbagai kondisi kulit seperti eksim, kulit kering, dll. 

Paket lengkap perawatan kulit bayi 

Perawatan kulit bayi seyogyanya menyeluruh dari kulit kepala hingga ke kaki. Menurunkan risiko infeksi, transmisi bakteri dari tangan ke mulut.

“Kulit bayi yang selalu bersih penting untuk menjaga kesehatannya secara umum,” ucap Sunarko. Produk dermokosmetik untuk perawatan kulit bayi bisa meliputi sampo, pembersih, losion, hingga krim pelembap (advance protection cream).

“Pembersih cair yang lembut lebih baik daripada air saja, karena lebih efektif membersihkan sekaligus melembapkan kulit,” imbuh Sunarko. “Air saja tidak menghilangkan zat larut lemak, seperti feses dan sebum. Air saja justru bisa meningkatkan pH bayi, mengeringkan kulit.” 

Kemudian, pemakaian pelembap dengan ekstrak kalendula pada bayi baru lahir terbukti klinis mengurangi risiko eksim atopik hingga 32% di usia 32 minggu. Insiden infeksi di rumah sakit (nosokomial) juga berkurang 50% pada bayi prematur. Pelembap paling efektif bila dioleskan segera setelah mandi. (jie)