vaksinasi hpv untuk pria dan wanita
cegah kanker serviks dengan vaksin hpv

Vaksinasi HPV Tidak Hanya Untuk Wanita, Kenapa Pria Juga Disarankan?

Kita mengenal vaksin HPV (Human Papilloma Virus) efektif untuk mencegah kanker serviks. Tetapi tahukah Anda jika virus HPV juga bisa menginfeksi kaum Adam, sehingga juga disarankan melakukan vaksinasi. 

Data dari Lancet Global Health 2020 menjelaskan HPV menyebabkan beban penyakit global yang besar baik pada wanita atau pria. Bahkan diperkirakan 8 dari 10 perempuan dan laki-laki akan terinfeksi HPV tanpa disadari di suatu masa hidupnya. 

Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD-KKV, FINASIM, Ketua Umum PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) menjelaskan, HPV selain penyebab kanker serkvis (leher rahim), ia juga bisa mengakibatkan kanker anal, vagina, orofaring, penis, vulva, dan kutil kelamin. 

Virus HPV memiliki 200 tipe yang beredar di dunia, di mana terdapat tipe HPV risiko tinggi (tipe 16, 18, 31, 33, 45, 52, 58) yang sering menyebabkan kanker, serta HPV risiko rendah (tipe 6, 11, dll) yang menyebabkan kutil kelamin.

“Sebagian besar infeksi HPV dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi infeksi yang terus-menerus dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya,” kata dr. Eka, dalam Update Jadwal Kalender Imunisasi Dewasa – Revaksinasi HPV, di Jakarta (27/8/2025).

Pada kesempatan yang sama dr. Anshari Hasibuan, SpPD, K-AI, menambahkan, HPV dapat menular melalui aktivitas seksual (vagina, anal atau oral) maupun non seksual, misalnya dari ibu ke anak dalam proses persalinan normal, atau perantara obyek seperti alat skrining vagina yang terkontaminasi. 

Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara dengan kasus kanker serviks terbanyak. “Setiap jam ada 2 wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Pada pria, HPV menyebabkan kutil kelamin dan kanker anus (keduanya bisa juga pada wanita). Kutil kelamin sangat menular, dapat muncul kembali meski sudah diobati,” terang dr. Anshari. 

Vaksin HPV generasi terbaru

Pada tahun 2022, diperkirakan 660.000 perempuan terdiagnosis kanker leher rahim di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.  

Vaksinasi merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi HPV penyebab kanker dan penyakit terkait HPV lainnya pada pria dan wanita. 

Vaksinasi HPV bisa diberikan pada anak perempuan mulai 9 tahun. Untuk Dewasa, PAPDI merekomendasikan vaksinasi HPV diberikan mulai usia 19 tahun.

“Vaksinasi HPV dapat mencegah lebih dari 90% kasus kanker yang disebabkan oleh HPV. Diberikan 2 dosis pada anak 9-14 tahun,” terang dr. Anshari. “Untuk pria (15 – 26 tahun), wanita (15 - 45 tahun) dan individu dengan kondisi kesehatan tertentu (misalnya gangguan sistem imun) diberikan 3 dosis.” 

Pada tahun 2023, terdapat 6 vaksin HPV yang tersedia secara global, dan 3 vaksin HPV yang tersedia di Indonesia. Semuanya melindungi terhadap tipe HPV risiko tinggi tipe 16 dan 18. Serta, terbukti aman dan efektif mencegah infeksi HPV, kanker leher rahim dan anogenital. 

Namun, terdapat tipe HPV risiko tinggi selain tipe 16 dan 18, yaitu tipe 52 dan 58, yang masih mendominasi. Teknologi vaksin terbaru memungkinkan adanya pilihan vaksin yang melindungi lebih banyak virus, termasuk HPV tipe 52 dan 58. 

Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan, “Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya (vaksin HPV bivalent/quadrivalent), revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru (HPV nonavalent) dapat dipertimbangkan.” 

“Bagi yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas. Vaksinasi HPV terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap beberapa jenis HPV penyebab kanker serviks seperti HPV tipe 52 dan HPV tipe 58.”

Penting untuk mediskusikan terlebih dulu dengan dokter tentang rekomendasi vaksinasi yang memberikan perlindungan lebih luas. (jie)