“Back to basic”. Mungkin inilah yang perlu dipahami oleh setiap orangtua saat ini. Bagaimana mengatasi batuk pilek pada anak-anak setelah pemerintah melarang (sementara) penggunaan obat sirup.
Dilansir dari akun Twitter Ikatan Dokter Anak Indonesia (@idai_tweets) : “Banyak orangtua menanyakan bagaimana penanganan batuk dan pilek pada anak? Faktanya, batuk dan pilek ringan dapat ditangani di rumah tanpa menggunakan obat.”
Setiap orangtua perlu memahami bahwa batuk, pilek merupakan bagian dari mekanisme tubuh untuk membunuh dan mengeluarkan kuman.
Batuk adalah refleks perlindungan - bagian dari fungsi fisiologi normal - untuk membersihkan lendir yang berlebihan dan partikel-partikel dari saluran napas.
Kuman menyerang jalan napas kita. Lendir terbentuk untuk memerangkap kuman-kuman (virus, bakteri, dll) tersebut. Melalui mekanisme terbatuk kuman dibuang.
“Batuk, pilek ringan bukan lawan kita. Batuk dan pilek itu kawan kita. Mencegah kuman jalan napas kita. Janganlah panik sirupnya tiada,” saran IDAI.
Minum air hangat lebih sering
Lantas apa yang harus dilakukan? “Banyak-banyak minum. Bersihkan hidungnya,” IDAI menegaskan.
Lebih dianjurkan minum air hangat daripada air dingin. Air hangat bisa mengurangi iritasi di tenggorokan, sekaligus meningkatkan aliran darah ke otot yang menyebabkan relaksasi otot. Air hangat juga membantu membuang racun yang menumpuk di tenggorokan, sehingga meredakan sakit tenggorokan.
Kedua, minum air hangat membantu tubuh tetap terhidrasi. Saat sel-sel tubuh terhidrasi, ia mengencerkan lendir, yang membuatnya mudah untuk dikeluarkan. Juga mengurangi gesekan di otot-otot saluran napas; gesekan ini tidak hanya mengiritasi tenggorokan, tetapi juga menyempitkan pita suara.
Air hangat juga meningkatkan gerakan silia sehingga menyapu lendir keluar dari rongga mulut dan membantu menyingkirkan batuk.
Madu obat batuk alami
Madu sudah lama digunakan sebagai obat batuk alami. Riset Ian M Paul et al, dari Department of Pediatric, College of Medicine, Pennsylvania State University (AS), menjelaskan madu mampu meredakan batuk lebih efektif daripada obat warung yang mengandung dekstrometorfan (penekan batuk).
Campukan dua sendok teh madu dengan teh herbal, atau air hangat dan lemon. Madu akan menenangkan tenggorokan, sedangkan jus lemon bisa membantu mengatasi hidung tersumbat.
Jus nanas
Mungkin Anda jarang / belum pernah mendengar bila jus nanas bisa untuk penanganan batuk pilek pada anak.
Adalah bromelain, enzim yang melimpah dalam nanas, yang bisa membantu menekan refleks batuk serta mengencerkan lendir di tenggorokan. Beberapa pakar menyatakan manfaat bromelain dalam infeksi saluran napas, seperti sinusitis, bronkitis dan bahkan pneumonia.
Untuk mendapatkan manfaat buah nanas dan bromelain, makanlah sepotong nanas yang sudah dicuci bersih atau minum 3,5 ons jus nanas segar tiga kali sehari.
Ber-gargle air garam
Meskipun tampak sederhanya, ber-gargle dengan air garam dapat membantu meredakan gatal tenggorokan yang merangksang refleks batuk.
Gargle (dibaca gargel) dalam terjemahan bebas adalah berkumur. Tetapi para ahli menjelaskan gargle lebih dari berkumur, melainkan mencuci tenggorok dengan menengadahkan kepala 45 derajat, mengeluarkan udara napas menimbulkan suara “rrrrrr”, tapi tidak ditelan.
Campurkan ¼ hingga ½ sendok teh garam dengan 8 ons air hangat untuk membantu mengurangi iritasi tenggorokan.
Yang perlu diwaspadai adalah, anak-anak di bawah 6 tahun belum pandai ber-gargle, sehingga ada risiko bisa tersedak.
Air jahe
Jahe adalah salah satu obat tradisional untuk mengatasi mual dan masalah pencernaan, tetapi tampaknya juga membantu untuk meredakan batuk.
Dalam American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology disebutkan bawah jahe mampu melemaskan otot-otot di saluran napas, yang akan bermanfaat untuk meredakan gejala asma, termasuk batuk.
Jahe juga memiliki senyawa anti-inflamasi yang dapat mengurangi peradangan di tenggorokan. Teh jahe hangat bisa membantu mengatasi batuk pilek anak-anak. Untuk membuat teh jahe, iris 1 inci ruas jahe. Rebus dalam 1 gelas air selama 10 – 15 menit. (jie)