Kehamilan merupakan momen yang ditunggu-tunggu sebagian besar pasangan, tetapi sekaligus menantang. Sang ibu wajib menjaga kesehatannya, yang bila tidak akan berdampak juga pada janin. Konsumsi probiotik selama kehamilan ternyata memiliki manfaat-manfaat khusus.
Probiotik merupakan kelompok bakteri golongan asam laktat, misalnya Lactobacillus dan Bifidobacterium, yang merupakan bagian dari mikroflora alami usus. Ia disebut juga sebagai ‘bakteri baik’ yang dalam jumlah memadai akan menjaga keseimbangan mikroba usus.
Ia akan menghalangi kolonisasi bakteri patogen – yang menyebabkan penyakit - serta berinteraksi dengan sel imun untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita.
Menjaga keseimbangan bakteri usus selalu penting, termasuk saat Anda hamil. Beberapa bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik selama kehamilan dapat menjadi salah satu cara meningkatkan komposisi bakteri usus dan kesehatan pencernaan.
Sebuah penelitian di jurnal Current Developments in Nutrition pada 49 wanita hamil dengan obesitas menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen probiotik rata-rata dari kehamilan 17 minggu hingga melahirkan mengalami peningkatan keragaman bakteri usus, dibandingkan ibu hamil yang menggunakan plasebo.
Pada kelompok probiotik memiliki lebih banyak bakteri menguntungkan golongan Lactobacillus, Bifidobacteriadan S. salivarius.
Mengurangi gejala sembelit
Keuntungan dengan bertambahnya keberagaman bakteri baik di usus antara lain mengurangi gejala sembelit (konstipasi) yang kerap dialami ibu hamil. Konsumsi probiotik bisa menurunkan keasaman (pH) di usus besar, yang bisa membuat tinja lebih cepat bergerak (turun).
Riset Mojgan Mirghafourvand, et al, pada 60 wanita hamil di Iran membuktikan konsumsi probiotik 300 gram/hari signifikan mengurangi gejala sembelit pada wanita hamil.
Pada kelompok intervensi (30 orang) mendapatkan yogurt yang diperkaya bakteri Bifidobacterium dan Lactobacillus, sementara sisanya adalah kelompok kontrol yang diberikan yogurt konvensional.
Hasilnya terjadi peningkatan frekuensi BAB dari 2,1 (di awal penelitian) menjadi 8,3 di akhir studi selama 4 minggu pada kelompok intervensi.
Risiko eksim berkurang
Kesehatan pencernaan yang optimal selama kehamilan, secara tidak terduga mempengaruhi kemungkinan ibu hamil mengalami eksim.
Linghan Kuang, yang melakukan reviu dari 18 penelitian – melibatkan 4356 ibu hamil - menyatakan suplementasi probiotik dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam risiko eksim atopik dan eksim tanpa heterogenitas yang signifikan.
Sejalan dengan ini, Organisasi Alergi Dunia merekomendasikan penggunaan probiotik pada mereka ibu hamil dengan riwayat keluarga penyakit alergi untuk mencegah eksim. Risiko kejadian eksim diturunkan ke bayi juga menurun.
Meningkatkan kesehatan metabolisme
Suplemen probiotik terbukti membantu mengurangi kadar gula darah dan insulin selama kehamilan, yang berarti menurunkan risiko komplikasi diabetes selama kehamilan (diabetes gestasional).
Sebuah tinjauan tahun 2018 yang mencakup 12 penelitian menemukan bahwa penggunaan probiotik selama kehamilan mengurangi kadar gula darah dan insulin. Riset di Taiwan yang dilakukan oleh Tzu-Rong Peng, dkk, ini melihat penurunan signifikan glukosa darah puasa hingga 0,10 mmol/L, dan konsentrasi insulin 2,24 IU/mL pada wanita hamil dengan probiotik.
Meningkatkan imunitas
Yang tak kalah pentingnya adalah menjaga daya tahan tubuh selama kehamilan. Lebih dari 80% sistem imun dibentuk di usus. Bila usus sehat, otomatis imunitas tubuh akan meningkat.
Penelitian oleh Fumiko Nagao menunjukkan mafaat probiotik terhadap sel NK (natural killer; salah satu jenis sel imun). Sebanyak 9 relawan sehat mengonsumsi susu fermentasi yang mengandung LcS selama 3 minggu. Hasilnya, mereka mengalami peningkatan sel NK, dan efeknya bertahan hingga 3 minggu berikutnya. Uniknya, peningkatan ini terutama signifikan pada mereka yang memiliki sel NK rendah.
Probiotik adalah suplemen populer yang aman dikonsumsi jika Anda sedang hamil atau menyusui. Meminumnya selama kehamilan telah dikaitkan dengan manfaat seperti komplikasi kehamilan yang lebih sedikit, pengurangan risiko eksim, dan peningkatan penanda kesehatan metabolisme pada ibu hamil. (jie)