Menjadi sangat sulit untuk merawat lansia dan memenuhi gizinya jika ia tidak punya gigi. Yup, usia lanjut tidaklah gampang. Ada banyak masalah fisik dan mental yang membuat merawat lansia menjadi menantang. Salah satunya adalah kehilangan gigi.
Gigi tidak hanya memiliki fungsi estetika. Lansia yang tidak punya gigi akan terganggu saat mengunyah, berdampak pada proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Tak punya gigi juga mengganggu fungsi bicara.
Lansia yang tidak punya gigi kerap merasa malas makan, dan akhirnya kurang nutrisi. Sehingga sangat penting menyiasati hal ini. Ada makanan lunak tertentu yang dapat ditawarkan kepada orang tua seperti itu.
Berikut adalah lima makanan tersebut:
1. Orak-arik telur (scrambled eggs)
Telur memiliki reputasi buruk menaikkan kadar kolesterol pada lansia. Tetapi harus diingat, telur juga sumber protein yang baik. Kecukupan protein sangat diperlukan lansia untuk mencegah kehilangan massa otot (sarcopenia).
Penurunan massa otot, khususnya di kaki, menyebabkan berkurangnya kekuatan kaki menopang tubuh, mengganggu fungsi gerak, seperti sulit menaiki tangga atau bangun (berdiri) dari kursi.
Baca: Kenapa Lansia Mengalami Kehilangan Otot
Tidak hanya sumber protein, telur juga dilengkapi dengan gizi penting lainnya seperti vitamin D, vitamin B12, kolin dan selenium. Anda bisa membuat orak-arik hanya dengan memakai putih telur untuk menghindari peningkatan kolesterol.
2. Smoothies
Smoothies atau minuman campuran buah, sayur, susu dan yogurt ini tidak hanya enak, tetapi juga penuh dengan vitamin, mineral dan antioksidan.
Minuman ini sangat baik untuk lansia karena mereka tidak harus mengunyah untuk bisa menikmati sayur dan buah.
Selain vitamin dan mineral, minuman smoothies juga memberikan serat yang dibutuhkan lansia. Serat akan membantu lansia lebih mudah buang air besar.
Anda bisa mencampurkan pisang, stroberi (atau diganti dengan buah naga) dan bayam dengan tambahan susu atau yogurt (gunakan greek yogurt) dan madu.
3. Oatmeal
Oatmeal sangat mudah dibuat dan menyehatkan, biasa disajikan sebagai menu sarapan. Oat atau gandum telah diteliti bisa menurunkan kadar kolesterol.
Beta-glucan dalam oat terbukti berperan penting dalam menurunkan level kolesterol total dan LDL (kolesterol jahat) secara signifikan. Rgia A Othman dalam Nutrition Reviews menulis konsumsi oat yang mengandung beta-glucan 3 gram setiap hari akan mengurangi kadar LDL antara 5-7%.
Oat mengandung antioksidan tipe khusus, yang disebut avenanthramide. Antioksidan ini mampu melawan radikal bebas yang menyerang HDL. Di samping itu, senyawa ini melindungi kolesterol dari proses oksidasi, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Satu porsi oatmeal memiliki empat gram serat. Anda dapat menambahkan beberapa kismis dan kacang-kacangan, atau sayuran untuk membuat menu sarapan oatmeal lebih sehat.
4. Yogurt
Yogurt tidak selalu harus menjadi campuran makanan. Greek yogurt (salah satu jenis yogurt) bisa menjadi makanan yang mengenyangkan sekaligus bernutrisi. Makanan bergizi Ini sangat cocok untuk lansia yang tidak punya gigi.
Yogurt diketahui tinggi kalsium, protein dan potassium. Selain itu ia juga adalah sumber probiotik (bakteri baik) yang baik. Asupan probiotik yang cukup dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saluran cerna.
Satu cangkir keju bisa mencukupi sekitar 38% kebutuhan fosfor, 12% magnesium dan 18% kebutuhan potassium harian. Berbagai riset - salah satunya dipublikasikan di Physiological Reviews – menjelaskan bila mineral-mineral ini penting untuk beberapa proses biologis, termasuk mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.
5. Keju
Keju bisa menjadi tambahan makanan sehat yang bisa Anda berikan untuk lansia. Keju merupakan sumber kalsium, lemak dan protein yang baik. Ia juga mengandung vitamin A, B12, zinc, fosfor dan riboflavin.
Beberapa jenis keju – blue cheese, brie dan cheddar- mengandung conjugated linoleic acid (CLA). Riset Jun Ho Kim, dkk, dalam Annual Review of Food Science and Technology menyatakan CLA bisa membantu mencegah obesitas, penyakit jantung dan menurunkan kadar peradangan. (jie)