Sampai saat ini, diabetes tipe 2 sebagian besar dikelola dengan mengendalikan faktor risiko, seperti kadar gula darah, kolesterol dan tekanan darah. Biasanya menggunakan obat-obatan.
Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan, baik melalui operasi atau diet, dapat membantu mengatasi beberapa penyebab diabetes tipe 2. Ini dilakukan dengan membantu tubuh mengontrol gula darah.
Beberapa studi mulai menyelidiki manfaat diet rendah karbohidrat untuk menurunkan gula darah dan membuat penderita diabetes capai remisi. Tetapi sejauh ini hasilnya belum menunjukkan bila diet rendah karbohidrat merupakan diet yang menjanjikan untuk penderita diabetes tipe 2.
Yang terbaru, untuk lebih memahami diet mana yang terbaik dalam membantu penderita diabetes mencapai remisi, peneliti dari Aston Medical School, Aston University, Inggris, meninjau lebih dari 90 makalah yang menjelaskan efek berbagai diet pada diabetes tipe 2.
Mereka menemukan diet pengganti makanan (hanya dengan mengonsumsi 825-853 kilo kalori per hari) sukses membantu sekitar satu dari tiga penderita diabetes untuk mengalami remisi, sementara diet rendah karbohidrat membantu sekitar satu dari lima penderita diabetes capai remisi.
“Remisi bahkah bertahan hingga dua tahun, pada partisipan yang mengalami penurunan berat badan menggunakan kedua diet tersebut, jika mereka mempertahankan penurunan berat badannya,” tulis Duane Mellor, salah satu peneliti dalam laporan mereka di The Conversation.
Diet rendah kalori dan diet mediteranian juga bisa membantu penderita diabetes capai remisi, tetapi dengan rata-rata yang lebih rendah. Hanya sekitar 5% orang yang menerapkan diet rendah kalori dan 15% pada diet mediterania yang tetap mencapai remisi setelah satu tahun.
Definisi remisi
Beberapa ahli mengategorikan remisi sebagai penurunan kadar gula darah di bawah kategori diabetes, tetapi definisi lain menyatakan bila ini perlu dilakukan tanpa menggunakan obat-obatan, sementara yang lain tidak.
Definisi lain mengatakan harus disertai penurunan berat badan – terutama lemak perut – untuk capai remisi.
Mellor dan tim mengakui tantangan lain dalam mendefinisikan remisi adalah di beberapa laporan mengatakan bila diet rendah karbohidrat bisa menormalkan gula darah, bahkan tanpa penurunan berat badan.
“Karena alasan itu, kami mengartikan remisi menggunakan definisi tiap studi yang dipakai. Kemudian kami bandingkan. Jumlah orang yang gula darahnya menjadi normal tanpa obat-obatan, minimal dalam 6 bulan. Ini dianggap sebagai remisi yang sebenarnya,” tulis peneliti.
Pangkas berat badan hingga 10 kg
Meskipun diet rendah karbohidrat membantu penderita diabetes capai remisi, peneliti khawatir gula darah akan segera naik setelah mereka mengonsumsi lebih banyak karbohidrat.
“Kami berpikir remisi hanya bisa dicapai bila ada pengurangan lemak di organ. Ini memungkinkan insulin diproduksi dan digunakan kembali secara efektif,” urai peneliti.
Bila seseorang mampu mempertahankan diet rendah karbohidrat dalam waktu lama, mereka tidak hanya bisa menurunkan gula darah dan risiko komplikasi diabetes, tetapi juga capai remisi.
Terlepas dari itu, peneliti menemukan hal utama dari setiap jenis diet adalah bahwa harus terjadi penurunan berat badan 10-15 kg untuk mencapai remisi.
“Tidak semua penderita diabetes bisa capai remisi, tetapi mereka yang berusia muda (<50 tahun), terutama pria, menderita diabetes kurang dari 6 tahun dan bisa menurunkan berat badan lebih mungkin untuk berhasil.”
“Ini bisa jadi karena mereka mampu membalikkan penyebab diabetes, memulihkan lebih banyak fungsi pankreas untuk membuat insulin dan kemampuan hati untuk menggunakannya. Tapi tidak berarti orang lain tidak akan berhasil mencapai remisi jika mereka memperbaiki pola makan dan gaya hidup mereka, serta menurunkan berat badan,” peneliti menyimpulkan. (jie)