Warga RT 03 RW 03 Cilangkap tidak banyak yang mudik Lebaran 2021. Namun, setelah hari Idul Fitri, 104 warga ternyata positif Covid-19. “Saat Lebaran, warga mengadakan silaturahmi dan makan ketupat bersama," kata Ketua RW 03 Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Senin 24 Mei 2021. Awalnya ada seorang warga yang sakit dan minta pertolongan. "Ketika dites, ternyata yang bersangkutan positif Covid-19," ujar Rosiadi, yang di lingkungan RWnya tercatat ada 7090 jiwa.
Menurut Lurah Cilangkap Nasir Sugiar, semua warga RT 03/RW 03 sudah melakukan tes swab PCR. Warga yang positif Covid-19 langsung isolasi. Karantina mikro diberlakukan, sejak Rabu 19 Mei 2021 sampai 14 hari ke depan. Warga dilarang meninggalkan rumah, kecuali untuk kepentingan darurat. Aktivitas warga dan kegiatan usaha dibatasi, masjid dan mushala untuk sementara ditutup. Agar mini lockdown bisa berjalan, Satgas Covid-19 dari RT dan RW bersama unsur TNI-Polri melakukan pengawalan.
Di Perumahan Griya Melati, Kota Bogor, Jawa Barat, juga terjadi kenaikan kasus.“Dari 158 orang yang dites, 35 orang terinfeksi,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim beberapa hari lalu. Dua pasien dari 35 warga yang terinfeksi sudah dibawa ke pusat isolasi di Gedung BPKP, Ciawi, Bogor. Sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Angka Nasional Naik
Ancaman Coviod-19 masih nyata. Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) rumah sakit di Pulau Jawa naik. “BOR DKI Jakarta naik 2,3 persen sejak 14 Mei. BOR di Jawa Barat naik 3 persen sejak 15 Mei. BOR di Jawa Tengah naik 6,9 persen sejak 14 Mei dan BOR di Yogyakarta naik 6,3 persen sejak 22 Mei,” ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting, dalam rapat koordinasi nasional antisipasi kenaikan kasus Covid-19 secara virtual, Senin 24 Mei 2021.
Di luar Jawa, ada 4 provinsi yang BOR-nya sudah di atas 50 persen: Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan Riau. “Ke empat provinsi ini perlu berhati-hati, karena BOR-nya telah melampaui angka 50%,” papar Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah secara virtual.
Perlu waspada karena kenaikan kasus positif Covid-19, secara nasional di atas 5.000/hari selama beberapa hari terakhir ini. "Pada 20 Mei naik 5.797 kasus; tanggal 21 Mei naik 5.746 kasus dan 22 Mei naik 5.296 kasus/hari," ia memaparkan. "Arahan Presiden Jokowi, dalam 2 - 4 pekan ke depan kita harus hati-hati."
Ada indikasi, jumlah kasus akan naik. Polda Metro Jaya yang melakukan swab antigen terhadap 92.000 pemudik yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya, 596 orang terindikasi Covid-19. “Itu hasil hasil tes selama 9 hari setelah Lebaran (13 Mei 2021),” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Kuat dugaan, masih banyak pemudik yang belum balik kembali ke Jabodetabek. Itu karena kantor atau instansi tempat kerja memberlakukan WFH (work from home) atau bekerja dari rumah. Penyekatan yang bersamaan dengan Operasi Ketupat Jaya bagi pemudik, berakhir 24 Mei depan. Melihat situasi dan kondisi, “Kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) akan berlanjut sampai 31 Mei,” kata Yusri. Setelah 31 Mei, akan diperpanjang lagi? “Tergantung situasi, kita masih menghitung warga DKI Jakarta dan sekitar apakah sudah pulang semua."
Semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi protokol kesehatan, untuk mencegah penyebaran Covid-19. “Pengetatan dan penanganan Covid-19 tingkat rukun tetangga (RT) paling ideal dilakukan, ketika kluster permukiman terus bertambah. Perlu koordinasi agar ketua RT, ketua RW, lurah dan camat cepat tanggap mencegah penyebaran Covid-19,” tutur Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan di Jakarta, Rabu 26 Mei 2021.
Mengenai 104 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RT 003/003 Cilangkap, dua orang (pasangan suami istri) sudah dinyatakan sembuh. "Keduanya sudah pulang hari ini," kata Rosiadi, Senin 24 Mei 2021. Pasien lain ada yang dibawa ke RS Wisma Atlit, dan sebagian besar isolasi mandiri di lingkungan tempat tinggal.(sur)