Memang benar bila pria lebih cederung kehilangan rambutnya dibanding wanita, tetapi rambut menipis dan rambut rontok sebenarnya mempengaruhi baik pria dan wanita. Penyebabnya sangat beragam dari yang sangat sederhana seperti kekurangan vitamin, atau masalah serius terkait kondisi kesehatan seseorang.
Untungnya ada banyak cara untuk merawat / mencegah rambut rontok tergantung penyebabnya. Berikut ini beberapa penyebab umum atau jarang yang menyebabkan rambut rontok.
1. Stres berat atau sakit
Stres atau sakit – termasuk karena COVID-19 – bisa menyebabkan rambut rontok. Ini adalah proses yang dikenal sebagai telogen effluvium, atau kerontokan rambut berlebihan yang disebabkan oleh stres.
“Tubuh kita merasakan tekanan mental dengan cara yang sama seperti merasakan stres fisik, dan setiap stres yang berlebihan bisa menyebabkan pertumbuhan rambut terhenti,” kata Michelle Henry, MD, dokter kulit yang tinggal di New York, AS, dilansir dari Health.
Saat pertubuhan rambut dihentikan, ia akan rontok. Tubuh melepaskan hormon kortisol – saat stres- yang kemudian mempengaruhi folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi ini biasanya terjadi setidaknya 3 bulan setelah kejadian yang membuat stres.
Jika Anda mengalami rambut rontok apapun sebabnya, disarankan untuk konsultasi ke dokter kulit. Bila dokter menentukan penyebabnya berhubungan dengan stres, ia mungkin akan merekomendasikan pengobatan menggunakan minoxidil, untuk meningkatkan sirkulasi darah di sekitar akar rambut dan membantu menumbuhkan kembali rambut yang rontok.
2. Terlalu banyak vitamin A
Terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin A bisa memicu kerontokan rambut, menurut the American Academy of Dermatology.
Sebagai informasi anjuran asupan vitamin A harian adalah 5.000 IU (International Units) per hari untuk anak-anak usia > 4 tahun dan orang dewasa. Suplemen bisa mengandung vitamin A 2.500 – 10.000 IU.
Kabar baiknya, rambut rontok bisa segera berhenti setelah kelebihan asupan vitamin A dihentikan.
3. Tidak cukup makan protein
Menurut the American Academy of Dermatology, asupan protein yang terlalu sedikit berpotensi menyebabkan rambut rontok.
Dengan menambah porsi lauk, Anda bisa dengan gampang meningkatkan asupan protein.
4. Kekurangan zat besi
American Academy of Dermatology juga mengatakan tidak mendapatkan cukup asupan zat besi (Fe) bisa mengakibatkan kerontokan rambut.
Sumber alami zat besi ada di daging merah, unggas, ikan, hati, tiram, kacang kedelai, bayam, kentang, tahu, dll.
5. Perubahan hormon
Seperti halnya saat kehamilan, mengganti metode kontrasepsi (menggunakan pil KB), juga bisa sebabkan rambut rontok. Perubahan hormon bisa memicu telogen effluvium, dan menjadi lebih kentara bila Anda memiliki riwayat keluarga dengan rambut rontok.
Perubahan hormonal karena menopause juga termasuk. “Reseptor androgen (hormon pria) di kulit kepala menjadi aktif,” terang Mark Hammonds, MD, dokter kulit di Scott & White Clinic, di Texas, AS. “Folikel rambut akan mengecil dan mulailah terjadi kerontokan.”
6. Berat badan turun dengan cepat
Penurunan berat badan secara cepat adalah salah satu bentuk trauma fisik bisa menyebabkan penipisan rambut. Ini bisa terjadi bahkan jika penurunan berat badan ini baik untuk Anda.
Penurunan berat badan yang terlalu ceba bisa membuat tubuh stres, atau diet yang asal-asalan membuat Anda kekurangan vitamin dan mineral.
Rambut rontok bersamaan dengan penurunan berat badan yang drastis juga bisa menjadi tanda gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.
7. Konsumsi obat
Beberapa obat bisa menyebabkan rambut rontok. Lebih banyak terjadi pada mereka yang harus mengonsumsi pengencer darah dan obat hipertensi golongan beta-blocker.
Beberapa jenis obat lain yang memicu kerontokan seperti methotrexate (untuk rematik atau masalah kulit), lithium (untuk gangguan bipolar), obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen, dan beberapa obat antidepresi. (jie)
Baca juga : Tonik Penguat Rambut