Hijau adalah warna kehidupan, itu sebabnya sayuran hijau identik dengan segala hal yang sehat. Yup, itu bukan omong kosong belaka, salah satu sayuran hijau yang dikategorikan sebagai “super food” adalah Kale. Apa saja kandungan nutrisi dalam kale?
Kale (Brassica oleracea var. Acephala) sangat terkenal di negara barat. Ia masih satu keluarga dengan kol, kailan dan brokoli. Ada banyak jenis Kale, mulai dari yang daunnya berwarna hijau sampai ungu, sedikit kriting atau mulus.
Dalam satu mangkuk kale mentah (sekitar 67 gram) terkandung vitamin A (206% dari RDA /recommended dietary allowance ; batas konsumsi harian yang dianjurkan), vitamin K (684% dari RDA), vitamin C (134% dari RDA), vitamin B1, B2, B3, B6 (masing-masing antara 3-9% dari RDA).
Kale mengandung sedikit lemak, namun kaya asam alfa linoleat, salah satu dari asam lemak omega-3. Tentunya ia tinggi serat. Tentang antioksidan dalam kale, tanaman ini pun punya banyak macamnya. Termasuk di dalamnya adalah beta karoten (provitamin A) dan beberapa senyawa kimia tumbuhan seperti quercetin dan kaempferol.
Tentang vitamin A Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK(K)., menjelaskan, terdapat 2 bentuk : vitamin A aktif, yang asalnya dari bahan pangan hewani (susu full cream, telur, hati, dll). Dan, provitamin A yang berasal dari nabati.
Konsumsi vitamin A aktif terlalu banyak dapat membayakan tubuh, bisa merusak hati dan tulang. Tapi lain cerita jika yang dimakan adalah pro vitamin A.
“Provitamin A saat dikonsumsi, diolah dulu di hati, baru bisa menjadi vitamin A aktif. Tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Jika terlalu banyak akan disimpan di bawah kulit, menyebabkan kulit berwarna kuning,” ujar dr. Samuel. “Jika kita hentikan konsumsinya kulit akan normal lagi.”
Tanaman ini juga adalah sumber banyak mineral yang dibutuhkan tubuh. Kale adalah tanaman yang kaya kalsium, mineral untuk pembentukan tulang, gigi dan berperan mengoptimalkan kerja sel.
Dr. Samuel menambahkan, mineral pun terbagi menjadi 2: yakni mayor minerals dan trace minerals. Mayor minerals adalah yang terdapat dalam jumlah banyak di tubuh, seperti kalsium (terbanyak), fosfor atau potasium. Sementara trace minerals seperti tembaga, zinc, zat besi, magnesium dan selenium. Walau dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun perlu.
Kale juga sumber magnesium, sebuah mineral penting yang orang banyak kekurangan. Mengonsumsi banyak makanan tinggi magnesium terbukti bisa melindungi jantung dan mencegah diabetes mellitus tipe 2.
Selain itu masih ada potasium. Mineral yang membantu lancarnya kelistrikan dalam sel. Jumlah potasium yang adekuat dihubungkan dengan penurunan tekanan darah dan risiko serangan jantung.
Kale merupakan salah satu tanaman yang memiliki densitas (kepadatan) nutrisi tertinggi di dunia, sehingga disebut juga sebagai ‘super food’. (jie)
Baca juga : Kale, Sayuran “Super Food” Penurun Gula Darah Hingga Kolesterol