Tak terhitung banyaknya kasus fatal akibat suntik silikon. Prosedur ini sangat menyalahi aturan medis. “Pertama, silikon tidak boleh disuntikkan,” tegas dr. Elida Sari Siburian dari RS Pondok Indah, Jakarta. Kedua, silikon yang digunakan untuk disuntikkan adalah untuk kepentingan industry, bukan yang medical grade. Maka jelas, suntik silikon sangat berbahaya. Sudah banyak sekali korbannya, di Indonesia maupun negara lain.
Wajah, payudara dan bokong merupakan bagian yang sering disuntik silikon. Untuk laki-laki biasanya bagian penis. Iming-iming cantik tanpa operasi, biaya murah, cepat dan praktis, kerap menggiurkan bagi sebagian orang.
Kasus fatal akibat suntik silikon tidak hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai belahan dunia. “Kalau datanya dikumpulkan, bisa jadi kasus di Indonesia lebih banyak ketimbang di negara lain,” ujar dr. Elida.
Kasus fatal akibat suntik silikon
Salah satu korban suntik silikon yang cukup parah adalah Atiek Riwayati alias Mpok Atiek. “Dulu saya ingin cantik dengan silikon. Sekarang saya‘hancur’ karena silikon,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.
Akibat silikon suntik, wajah Mpok Atiek sempat berbenjol-benjol tak keruan. November 2013, Mpok Atiek menjalani operasi pengangkatan silikon secara bertahap, sampai belasan kali. Operasi dilakukan lagi, bila wajahnya kembali bengkak akibat sisa silikon.
Kasus lain misalnya Ny. Martha, yang menjalani suntik silikon di hidung, dahi dan dagu tahun 1998. Wajahnya meradang, dan bisa dibilang tak berbentuk lagi akibat suntik silikon.
Yang sangat mengenaskan kasus Hilda Pasman, mahasiswi Indonesia yang kuliah di Belanda. Gadis itu meninggal setelah menjalani suntikan silikon untuk memperbesar payudara, di sebuah ruko di Jakarta Barat, saat berlibur ke Tanah Air.
Kematian akibat suntik silikon juga menimpa seorang laki-laki berusia 52 tahun. Ia menjalani suntik silikon untuk memperbesar penis. Namun nasib berkata lain. Berdasarkan pemeriksaan histopatologi, terjadi emboli (sumbatan) silikon pada hampir semua organ. Silikon cair yang disuntikkan masuk ke aliran darah, dan menciptakan sumbatan di mana-mana. Korban meninggal karena emboli silikon menyumbat paru, dan menyebabkan serangan jantung akut.
Ini hanya segelintir dari kasus fatal akibat silikon suntik. Selain kasus Ny. Martha, Hilda dan Mpok Atiek, banyak kasus serupa yang tidak dilaporkan. Atau penderita ‘pasrah’ dan tidak mencari pertolongan ke dokter bedah. (nid)
Baca juga: Suntik Silikon Tidak Ada dalam Bedah Plastik
____________________________________________