Susu disebut sebagai sumber protein super karena mengandung 18 asam amino, termasuk 9 asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh. Selain itu, nilai cerna proteinnya pun sangat tinggi. Yakni 95%, dan menjadi yag kedua tertinggi setelah telur (97%).
Dalam pola makan gizi seimbang, susu ditempatkan bersama sumber protein lain, tidak lagi sebagai “penyempurna”. “Susu tidak wajib, tapi bagus sekali karena mutu gizinya sangat baik,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni SKM, M.Kes, dalam acara #IndonesiaSIAP di Cirebon. Berikut ini 5 tips minum susu dari Eni, agar manfaat susu optimal.
- Pilih jenis sesuai dengan kondisi tubuh. “Kalau yang berusia 50 tahun ke atas misalnha, bisa pilih yang tinggi kalsium, untuk mencegah osteoporosis,” ujar Eni. Meeka yang ingin membatasi asupan lemak, bisa memilih susu dengan kandungan low fat.
- Baca selalu label pada susu, dan konsumsi susu sesuai petunjuk pada label. Misalnya berapa porsi dalam sehari yang dianjurkan, susu ditujukan untuk usia berapa, dan lain-lain.
- Untuk susu bubuk, larutkan dalam air hangat, dalam wadah yang bersih dan aman. “Taruh airnya dulu di gelas, baru masukkan susu. Setelah itu, aduk hingga larut,” tutur Eni.
- Hindari minum berlebihan. Selain tidak perlu, malah akan menambah asupan kalori secara berlebihan.
- Mereka yang memiliki intoleransi laktosa, bisa lakukan cara berikut: minumlah susu sedikit demi sedikit, dan tingkatkan secara bertahap. Cukup 2 – 10 sendok makan secara bertahap selama 1 – 3 bulan, “Sampai perut terbiasa dan nyaman setelah minum susu.”
Selain sebagai sumber protein, susu juga merupakan sumber kalsium, yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang. Konsumsi kalsium yang cukup, akan mencegah osteoporosis di usia lanjut. Berbagai kandungan nutrisi dalam susu juga turut menjaga kesehatan jantung. Tentunya, jangan hanya mengandalkan susu untuk asupan nutrisi sehari-hari. Konsumsilah beragam jenis makanan, makin beragam makin baik. Jadikan susu sebagai bagian dari asupan nutrisi. “Jangan memaksakan diri kalau tidak ada susu. Bisa diganti dengan sumber protein lain,” pungkas Eni. (nid)
____________________________________________