Diare. Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Para ahli berpendapat jika pemberian zinc akan membantu menghentikan diare.
Oralit efektif untuk mengatasi kekurangan cairan atau dehidrasi yang mengancam penderita diare. Namun pemberian oralit belum dapat mengurangi volume feses yang keluar, lamanya diare dan frekuensi diare. Para ahli kemudian mencari terapi tambahan yang bisa mengurangi volume feses (tinja), mengurangi frekuensi dan mempercepat proses penyembuhan.
Para ahli menggunakan mineral zinc atau seng, yang dianggap bisa mengurangi lamanya diare dan menurunkan frekuensi diare. Mineral zinc ada yang dalam bentuk tablet atau pil, atau dalam produk multivitamin yang dicampur dengan beberapa mineral dan vitamin.
Menurut dr. Oliver Fontaine dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek prevetif zinc terkait dengan perannya dalam sistim imun. “Zinc merupakan salah satu mineral penting, yang berfungsi sebagai booster dalam sistem imun tubuh, karena kerjanya sebagai kofaktor beberapa enzim,” ujarnya.
Dalam tubuh, setidaknya ada sekitar 300 enzim yang tergantung pada zinc, termasuk proses yang terjadi di mukosa beberapa organ. Saat anak mengalami diare, mereka kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian zinc mampu menggantikan kandungan zinc yang hilang dari tubuh dan mempercepat penyembuhan diare.
Zinc juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko diare berulang selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare. Efeknya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuat mineral ini digunakan pada penyakit lain, selain diare.
Zinc bekerja dengan beberapa mekanisme, untuk membantu pemulihan. Publikasi dari Surawidjaja dkk., (2004) memperlihatkan, zinc dapat menghambat pertumbuhan beberapa kuman, seperti salmonella thyphi, S. parathypi A, Kolera, Shigella flexneri dan S. sonnei. Zinc kini digunakan dalam pengobatan diare akut dan persisten, atau pencegahan diare akut dan persisten.
Ada analisa terhadap 16 penelitian yang dipublikasikan dari tahun 1988 - 2006, dengan melibatkan 15.231 balita yang menderita diare akut. Dari penelitian ini didapatkan bahwa zinc mengurangi 19% frekuensi balita buang air besar, memperpendek durasi diare sampai 15% dan mengurangi episode diare sampai 17%. Dari hasil ini, para peneliti menyimpulkan, zinc menurunkan lama dan tingkat keparahan diare akut.
Jika zinc diberikan pada anak dengan sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang baik, mineral ini dapat meningkatkan sistem kekebalan dan dapat melindungi anak dari penyakit infeksi. Anak yang diberi zinc (sesuai dosis) selama 10 hari berturut-turut, berisiko lebih kecil terkena penyakit infeksi, diare dan pneumonia.
Cara pemberian
Zinc diberikan selama 10 hari penuh, walau diare telah berhenti. Untuk anak usia kurang dari 6 bulan diberikan 10 mg dan anak usia di atas usia 6 bulan diberi 20 mg. Untuk bayi, tablet zinc dapat dilarutkan dengan air matang, ASI atau Oralit. Untuk anak-anak yang lebih besar, zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang. (jie)