Minuman dalam kemasan dengan berbagai rasa, sangat menggugah selera. Saat cuaca panas, mereguk minuman dingin terasa menyegarkan. Bagi sebagian orang, hal ini sudah jadi kebiasaan sehari-hari. Mengonsumsi minuman dalam kemasan, tanpa disadari berarti kita mengonsumsi gula dan kalori dalam jumlah yang melebihi kebutuhan sehari-hari.
Gerakan Indonesia SeGar (Sehat dan Bugar) yang digagas Coca-Cola, punya tips sederhana untuk meminimalkan asupan kalori dari minuman dalam kemasan. Pertama, lihat label pada kemasan. Bandingkan jumlah gula dan kalori per sajian dan ukuran sajian; kita bisa memilih yang paling rendah. Kedua, berbagi minuman dengan teman atau pilih kemasan sajian tunggal dengan kandungan <100 kal/kemasan.
Ketiga, beralih dari minuman ringan tinggi kalori ke yang rendah atau tanpa kalori. Semua pemanis rendah dan tanpa kalori yang boleh digunakan pada makanan dan minuman di Amerika Serikat telah diteliti, dan aman bagi semua orang.
Minuman kemasan seperti jus dan susu menyehatkan, tapi tetap mengandung gula dan kalori yang cukup tinggi. Bisa diakali dengan beralih dari susu full cream ke susu rendah lemak, sehingga mengurangi 50-60 kal/240 ml. Lebih baik bila memilih yang tanpa rasa (plain), karena tidak ada penambahan gula. Jus jeruk 100% mengandung asam folat, vitamin C dan nutrisi lain, dan mengandung kalori sekitar 120 kal/240 ml. American Academy of Pediatric menyarankan, sebaiknya anak-anak tidak mengonsumsi lebih dari 1 porsi saji jus buah/hari. (nid)