“Gadis bermata biru. Gadis bermata coklat”. Sebutan ini bisa membanggakan. Menggunakan lensa kontak (contact lens), warna mata memang bisa berubah. Diperkirakan, sekitar 125 juta orang di dunia menggunakan lensa kontak. Pada dasarnya, lensa kontak sama kegunaan dengan kacamata.
Yang perlu dipahami, kata Dr. dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM, PhD, Ketua Kolegium Ophtalmologi Indonesia, “Kita mesti tahu jika menempatkan sesuatu ke mata.”
Tujuan penggunaan lensa kontak ada dua. Pertama, untuk mengoptimalkan penglihatan. “Seseorang awalnya menggunakan kacamata. Karena ukuran silindernya bertambah, diganti dengan lensa kontak. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup,” papar dokter dari Jakarta Eye Center (JEC) ini.
Kedua, menggunakan lensa kontak untuk alasan fashion. “Boleh saja mau kelihatan warnanya jadi biru atau hijau, sepanjang tahu risikonya. Yakni, kalau sampai kotor, kita tidak disiplin, berarti kita tidak memberi lingkungan yang baik pada mata,” kata dr. Tjahjono.
Lingkungan yang baik untuk mata adalah yang cukup oksigen. Kurang oksigen mempengaruhi kesehatan kornea. Kekurangan oksigen berat dapat dirasakan saat mata perih, silau (tidak tahan cahaya) atau buram, karena kornea mata mengeruh atau membengkak.
Mereka yang menggunakan lensa kontak dan bekerja di depan layar komputer, ruangan ber-AC, atau terpapar asap, rentan matanya mengalami kekurangan oksigen.
“Kalau mata mulai bengkak, tergores, infeksi datang. Kerap, si pengguna tidak paham, dipakai tidur dan sebagainya. Kasus seperti ini, hampir setiap hari kami dapati,” katanya.
Kesalahan yang kerap dilakukan pengguna lensa kontak, antara lain tidur dengan lensa kontak terpasang. Ini berbahaya, karena frame lensa bisa patah dan mengenai mata. Risiko yang sama terjadi saat kita “mencubit” lensa terlalu ketat. Fragmen (pecahan lensa) dapat menggores kornea dan menyebabkan infeksi.
Kesalahan lain, memakai lensa kontak lebih lama daripada yang disarankan. Hal ini dapat membuat kuman masuk ke mata. Tumpukan kuman yang lebih banyak dapat meningkatnya risiko infeksi yang parah.
Bila memakai lensa kontak, perlu memperhatikan hal-hal berikut. Setelah lensa dibersihkan, kemudian disiram dengan larutan pembersih, gosok dengan jari yang bersih selama setidaknya 10 detik. Lalu, bilas dengan larutan pembersih lebih lama sebelum menyimpannya untuk nanti digunakan kembali.
Perlu menggosok permukaan lensa. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat tahun 2008, menemukan 2 wabah infeksi mata berat terkait proses pencucian lensa tanpa digosok. Bakteri, jamur, dan ragi tetap pada permukaan lensa jika tidak dinggosok saat membersihkannya.
Silakan bermata biru atau coklat. Sebelumnya, periksakan dulu kondisi mata ke dokter spesialis mata. Ikuti petunjuk dokter dan lakukan kontrol secara berkala. (jie)