Metabolisme. Ini adalah suatu reaksi kimiawi berkesinambungan yang terjadi dalam organisme, termasuk di tingkat sel. Metabolisme adalah konsep yang sangat besar sehingga bisa dimengerti bila seolah-olah itu terjadi di luar kontrol kita. Tetapi itu tidak benar!
Makanan tertentu yang kita konsumsi diketahui dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Semakin tinggi tingkat metabolisme, semakin banyak kalori yang terbakar dan semakin mudah untuk mempertahankan berat badan kita atau, menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan.
Metabolisme adalah istilah yang menggambarkan semua reaksi kimia dalam tubuh. Reaksi kimiawi ini akan membuat tubuh tetap berfungsi. Namun, kata ‘metabolisme’ kerap dipakai secara bergantian dengan laju metabolisme (metabolic rate), atau jumlah kalori yang kita bakar.
Semakin tinggi laju metabolik, berarti semakin banyak kalori yang terbakar dan semakin mudah untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya. Memiliki metabolisme yang tinggi juga dapat memberi energi dan membuat kita merasa lebih bugar.
Berikut lima makanan yang meningkatkan metabolisme, sekaligus membantu menurunkan berat badan:
1. Tuna
Daging ikan tuna mengandung asam lemak omega-3. Salah satu manfaat omega-3 adalah menstimulasi produksi leptin, hormon yang memicu rasa kenyang (sehingga kita akan lebih cepat berhenti makan).
Dalam penelitian di jurnal Appetite 2008, orang sehat yang melakukan diet penurunan berat badan mengonsumsi <0,3 gram atau >1,3 gram minyak ikan omega-3 per hari. Kelompok yang mengonsumsi minyak ikan tinggi melaporkan merasa lebih kenyang hingga dua jam setelah makan.
Asam lemak omega-3 juga terbukti meningkatkan metabolisme. Riset oleh Samantha L, dkk., menyimpulkan suplementasi asam lemak omega-3 selama 12 minggu mampu meningkatkan laju metabolik pada lansia wanita.
2. Jeruk bali (grapefruit)
Jeruk bali mengandung naringenin, antioksidan yang membantu tubuh kita menggunakan insulin secara lebih efisien, menjaga kadar gula darah dan meningkatkan pembakaran kalori.
Riset pada mereka yang obesitas di empat kelompok perlakuan menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan pada kelompok yang mengonsumsi grapefruit, kapsul grapefruit dan jus jeruk bali, dibanding plasebo.
Penelitian yang dipublikasi di Journal of Medicinal Food (2006) ini juga melihat konsumsi setengah jeruk bali segar sebelum makan dikaitkan dengan penurunan berat badan yang signifikan.
3. Oat
Oat diketahui tinggi serat, ini akan membantu menahan rasa kenyang lebih lama sekaligus mencegah rasa lapar. Oat juga membutuhkan energi lebih banyak/lama untuk dicerna, sehingga tubuh akan membakar lebih banyak kalori saat memakannya.
4. Teh hijau
Teh hijau mengandung epigallocatechin, yang merangsang sistem saraf — tanpa meningkatkan detak jantung Anda.
Mereka yang minum teh hijau dan berolahraga secara teratur membakar lebih banyak kalori daripada mereka yang berolahraga tetapi tidak minum teh hijau. Tiga cangkir teh hijau sehari dapat membakar hingga 80 kalori.
5. Paprika dan cabai
Paprika dan cabai tidak hanya sebagai penambah rasa makanan, berkat zat kimia capsaicin di dalamnya, sayuran ini juga meningkatkan pembakaran kalori Anda.
Riset pada hewan dan manusia mendapati capsaicin akan meningkatkan thermogenesis, ini adalah proses di mana tubuh merubah kalori menjadi bahan bakar.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas, dapat meningkatkan metabolisme hingga 25 persen selama tiga jam setelah Anda memakannya. (jie)