Tina Turner meninggal dengan tenang di rumahnya di Swiss. Perjalanan hidupnya mencatat ratu rock ‘n’ roll ini menderita beberapa penyakit, termasuk kanker usus, stroke dan gagal ginjal, sebelum tutup usia di umur 83 tahun.
Tina Turner lahir dengan nama Anna Mae Bullock pada 26 November 1939, di Nutbush, Tennessee, AS. Ia menjadi terkenal di akhir tahun 60-an sebagai penyanyi band Ike & Tina Turner Revue, kemudian sukses sebagai penyanyi solo.
Terkait penyebab Tina Turner meninggal, publicist-nya tidak merinci sebab kematian, tetapi menyatakan bahwa ia meninggal karena ‘sakit lama’.
Namun Tina Turner telah terbuka tentang masalah kesehatan yang ia hadapi di beberapa tahun terakhir, termasuk kanker usus, stroke, hipertensi dan gagal ginjal, juga gangguan stres pascatrauma (PTSD) karena pernikahannya dengan Ike Turner.
Pengakuan tersebut ia ungkapkan dalam memoarnya tahun 2018 yang berjudul “My Love Story”.
Stoke 10 tahun lalu
Dalam memoar tersebut Tina Turner menulis mengalami stroke pada Oktober 2013, tiga bulan setelah pernikahan keduanya dengan Erwin Bach.
“Saya terbangun dengan panik. Petir menyambar kepala dan kaki kananku,” Tina menggambarkan. “Saya merasakan sensasi aneh di mulut yang membuatku kesulitan memanggil Erwin untuk mencari pertolongan.”
“Saya curiga ini tidak baik, tetapi ternyata lebih buruk dari yang saya bayangkan. Saya mengalami stroke.”
Tina tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus menyeret dirinya ke sofa dan menarik tubuhnya ke posisi duduk. Kemudian sang suami (Erwin Bach) dan dokter membawanya ke rumah sakit. Perawatan dilakukan selama 10 hari, hingga akhirnya ia kembali pulih (bisa berjalan).
“Tetapi tidak ada proses rehabilitasi yang mudah,” tulisnya, melansir Today.com.
Gagal ginjal dan transplantasi
Jauh sebelum stroke, Tina menderita hipertensi sejak 1978. Tekanan darah yang tidak terkelola membuat pelantun lagu GoldenEye (soundtrack film agen rahasia 007 dengan judul yang sama) ini mengalami masalah ginjal, serta kerusakan pada jantungnya.
Dokter menyatakan bila fungsi ginjalnya tinggal 35%, yang akhirnya jatuh hingga 5%. Ia pun harus menjalani dialisis (cuci ginjal) sebelum melakukan transplantasi. Operasi transplantasi ginjal dilakukan pada April 2017, sang suami adalah donornya.
Kanker usus
Kabar Tina menderita kanker usus ia terima di Januari 2016, menurut memoarnya. Ia menderita diare kronis selama berbulan-bulan sebelumnya. Didiagnosa kanker usus stadium awal, namun dengan beberapa polip ganas.
Sebulan berikutnya, pemenang Grammy Award tahun 1985 untuk 3 kategori ini menjalani operasi pengangkatan polip usus, dokter berpikir kankernya bisa disembuhkan. Tetapi melaksanakan itu berarti ia mesti menunda transplantasi ginjalnya selama satu tahun.
Di akhir 2016 gagal ginjanya semakin parah, jadi ia harus menjalani kolonoskopi untuk menentukan apakah masih memiliki tanda-tanda kanker usus.
“Ajaibnya, (saya) menerima diagnosis semuanya jelas,” tulisnya. Dari sana Tina mulai mempersiapkan rencana transplantasi ginjalnya.
Bunuh diri dan keinginan bertahan hidup
Tina Turner pun menulis bila ia memiliki pikiran untuk bunuh diri selama pernikahannya dengan Ike Turner. Dia kemudian mencoba bunuh diri sebelum akhirnya mengakhiri pernikahannya pada 1978.
“Saya tidak bahagia ketika bangun (tidur). Tetapi saya tidak pernah mencobanya lagi karena saya membuat kesadaran penting, yang mengubah jalan hidup saya. Saya keluar dari kegelapan percaya bahwa saya ditakdirkan untuk bertahan hidup. Saya ada di sini karena suatu alasan,” tulis Tina di memoarnya. (jie)