Minyak ikan Turunkan Risiko Asma

Minyak ikan Turunkan Risiko Asma

Di antara anak-anak yang ibu mereka mengonsumsi minyak ikan, 16,9% kena asma di usia 3 tahun, berbanding 23,7% anak yang ibu mereka hanya diberi placebo. Riset ini dipublikasikan di The New England Journal of Medicine. Menurut peneliti, tidak ditemukan efek buruk pada ibu hamil dan bayinya dengan mengonsumsi minyak ikan dosis tinggi, 2,4 gram/ hari. Jumlah ini adalah 15-20x yang biasa dikonsumsi warga Amerika dari makanan.

Inflamasi di saluran napas dan paru-paru, berperan menyebabkan asma. Asam lemak dari minyak ikan dikenal dapat mencegah inflamasi. Dr. Hans Bisgaard, pemimpin penelitian, menjelaskan bahwa ibu hamil disarankan membatasi konsumsi ikan tertentu, seperti tuna dan ikan pedang (swordfish) karena mengandung merkuri. Namun ikan-ikan kecil yang tidak di puncak rantai makanan, seperti sarden, salmon dan belut tidak masalah. 

Penelitian kedua dilakukan untuk menguatkan hasil studi pertama. Tim peneliti merekrut 736 ibu hamil. Sekitar 25% ibu hamil dan 20% suaminya menderita asma. Sebanyak 50% partisipan mendapat dosis 2,4 gram minyak ikan/ hari, sisanya mendapat plasebo berisi minyak zaitun. Mereka mulai minum minyak ikan pada trimester ketiga sampai satu minggu setelah kelahiran.

Suplemen minyak ikan mengandung eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), keduanya adalah asam lemak. Peneliti memonitor status kesehatan bayi yang dilahirkan. Secara umum asma jarang terjadi pada anak yang ibunya mendapat minyak ikan, efek ini bertahan sampai anak berusia 7 tahun.

Saat anak berusia 3 tahun, perbedaan terbesar terlihat pada anak dengan ibu yang sebelum penelitian, memiliki level EPA dan DHA dalam darah rendah. Pada kelompok ini, walau si ibu mendapat minyak ikan, kejadian asma tercatat 17,5%. Tetap lebih rendah dibanding 34,1% kejadian asma pada anak yang ibunya mendapat plasebo. Perbedaan ini  berarti penurunan risiko asma sampai 54%.

Rendahnya kadar EPA dan DHA dalam darah, dapat disebabkan faktor diet atau genetik. Dalam studi ini, sekitar 13% karenas masalah genetik. Peneliti menyimpulkan, ibu hamil yang kadar EPA dan DHA-nya rendah paling diuntungkan lewat suplementasi minyak ikan untuk mencegah asma. (jie)