Seiring bertambahnya usia dan makin tingginya kadar radikal bebas, produksi antioksidan alami tidak mencukupi. Agar terhindar dari kerusakan akibat radikal bebas, kulit perlu perlindungan dari antioksidan.
Antioksidan topikal
Dewasa ini, penggunaan senyawa antioksidan topikal makin digemari karena dipercaya dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Penggunaan antioksidan topikal banyak ditemukan pada kosmetik, terutama yang ditujukan untuk perawatan dan anti aging.
Menurut Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, antioksidan bekerja menangkap radikal bebas yang ada di kulit. Molekul antioksidan berfungsi sebagai sumber hidrogen labil, yang akan berikatan dengan radikal bebas.
Pada sediaan kosmetik, senyawa antioksidan bekerja secara sinergis dan saling melindungi satu sama lain, dari kerusakan yang mungkin terjadi ketika menetralkan radikal bebas. Akibatnya, senyawa–senyawa antioksidan sering hanya efektif jika digunakan dalam bentuk kombinasi.
ALA, antioksidan universal
Asam Lipoat Alfa (ALA) disebut antioksidan universal, karena larut dalam air dan lemak. ALA bekerja meningkatkan produksi energi seluler, dengan membantu mitokondria mengubah makanan menjadi energi. Makin tinggi tingkat energi dalam sel, makin lambat terjadinya proses penuaan.
Co Enzim Q10
Secara alami, enzim ini terdapat di kulit dan berguna untuk mempertahankan elastisitas dan kelembapan kulit. Bahan ini ditambahkan dalam produk kosmetik, ditujukan untuk menggantikan sel-sel kulit yang mati atau rusak karena proses penuaan. Sebuah penelitian yang diumumkan Journal Biofactors, responden yang menggunakan enzim ini memiliki lebih sedikit keriput dibanding yang tidak menggunakan.
Baca juga : Radikal Bebas Penyebab Penuaan Dini
Retinol, mencegah keriput
Senyawa ini sering digunakan dalam produk kosmetik anti aging. Retinol mengandung vitamin A, yang sangat baik mencegah penuaan dini. Yakni mengurangi garis-garis halus, keriput, meningkatkan warna kulit menjadi lebih cerah dan menghilangkan jerawat.
Saat masuk ke kulit, vitamin A diubah menjadi retinol. Penelitian di Korea dan dipublikasi dalam Journal of Dermatological Science menyebutkan, perawatan kulit dengan retinol membuat kolagen tetap elastis sehingga mencegah munculnya keriput.
Yang perlu diperhatikan, jangan menggunakan retinol dalam dosis berlebih dan jangka lama, sebab retinol mengandung asam retinoat yang dapat menimbulkan efek samping berupa kemerahan dan pengelupasan kulit.
Vitamin B, Nutrisi Sel
Vitamin B adalah nutrisi yang disukai sel-sel tubuh, termasuk sel kulit. Maka, penting untuk mendapatkan asupan vitamin B yang cukup, sebab jika kurang akan menyebabkan kulit menjadi kering.
Beberapa penelitian menunjukkan manfaat lain vitamin B. Percobaan yang dilakukan di Jepang terhadap seekor tikus yang diaplikasi vitamin B-6 pada kulitnya, menunjukkan kerusakan kulit akibat radiasi sinar matahari sangat rendah. Bahkan, proses terbentuknya keriput sangat kecil terjadi.
Baca juga : Antioksidan Primer, Sekunder dan Tersier
Vitamin C, pemelihara elastisitas kulit
Vitamin C bekerja mencegah oksidasi serat penyusun kulit yaitu kolagen dan elastin, dengan mengorbankan dirinya teroksidasi oleh radikal bebas.
Selain itu, vitamin C merangsang pembentukan dan peningkatan produksi kolagen kulit sehingga menjaga kekenyalan, kelenturan serta kehalusan kulit. Vitamin C juga dapat mencerahkan kulit, dengan menekan proses pigmentasi kulit.
Vitamin E, pelembab plus plus
Penggunaan vitamin E dalam kosmetik, umumnya sebagai pelembab dan antioksidan. Sebagai pelembab, vitamin E dapat mempertahankan ikatan air di kulit dan melindungi lipid. Sebagai antioksidan, vitamin E dapat melindungi sel dari stres oksidatif serta menangkap radikal bebas dan memelihara stabilitas jaringan ikat di dalam sel, sehingga kelenturan dan kekenyalan kulit terjaga.
Catechin, pencerah wajah
Polifenol Catechin atau Epigallocatechin-3-galate terbukti dapat menghambat pembentukan melanin (pigmen) pada kulit, sehingga mengurangi kekusaman kulit dan menjadikannya cerah. Sebagai antioksidan poten, catechin dapat menangkal radiasi sinar berbahaya pada kulit dan menghambat pertumbuhan sel kanker. (puj)