Hindari Drama saat Demam, Buat Si Kecil Merasa Nyaman
anak_demam_tenang_drama_hansaplast

Hindari Drama saat Demam, Buat Si Kecil Merasa Nyaman

Panik saat anak demam, rasanya pernah dialami oleh hampir semua orang tua. Betapa tidak; anak yang tadinya aktif menjadi pendiam dan lemas. Atau sebaliknya, si kecil jadi rewel, tantrum, hingga teriak-teriak penuh drama.

Wajar bila orang tua cemas, khawatir, panik, bahkan menangis saat anak demam. Namun tidak perlu berlebihan dan menambah drama. “Sikap orang tua yang panik dan histeris tidak akan membantu. Justru bisa membuat anak ikut stres sehingga suhu tubuhnya makin tinggi. Anak pun akan makin rewel,” ujar psikolog anak Jovita Ferliana, M.Psi.

Anak disebut demam bila suhu tubuhnya mencapai 38,4oC ke atas, dan menjadi warning sign saat mencapai 38,9oC. Untuk bayi usia 0-3 bulan, demam 38 derajat saja sudah harus dibawa ke dokter; suhu tubuh terlalu tinggi bisa menimbulkan kejang. Namun, demam tidak selalu buruk. Demam adalah reaksi normal tubuh saat terjadi sesuatu, misalnya ketika berupaya melawan infeksi. Yang penting, buatlah anak merasa nyaman dan rileks.

Pertama kali, tenangkan dulu diri sendiri. Apalagi bila merasa bahwa Anda termasuk orang tua yang mudah panik, sedangkan si kecil rewel terus karena demam. Setelah tenang, dekatilah si kecil. “Sapa ia dengan lembut dan tenang. Berikan sentuhan dan pelukan,” ujar Jovita, saat dijumpai dalam peluncuran Hansaplast Cooling Fever #GakPakeDrama di Jakarta, beberapa waktu lalu. Mengusap-usap kepala, punggung, dan lengan anak, lalu memberinya ciuman, akan sangat membantunya untuk lebih tenang dan rileks.

Selanjutnya, alihkan perhatiannya dari demam. Misalnya dengan bercerita atau menyanyi. Bisa pula mengajak anak untuk membuat cerita sendiri dengan karakter dan gambar tokoh favoritnya. Memberi sesuatu dengan aroma yang segar atau menenangkan, juga membantu anak lebih rileks.

Aktris Ayudia Bing Slamet berbagi pengalaman saat pertama kali menghadapi putranya, Dia Sekala Bumi, demam. Tidak tega hatinya melihat kondisi Sekala (3 tahun). Untungnya, Ayudia bukan ibu yang mudah panik. “Saya langsung cari cara untuk menenangkan Sekala, dan menurunkan demamnya,” ujar pemeran Maryam di film Buya Hamka. Yang penting baginya, Sekala jangan sampai kurang minum, untuk mencegah dehidrasi sekaligus membantu suhu tubuh lebih cepat turun.

Drama lain saat anak demam, dia tidak mau minum obat atau dikompres. Dikompres dengan air memang tidak nyaman, membuat anak bisa rewel lagi. Alternatif lain yang bisa dilakukan yakni menggunakan cooling gel pad, kompres penurun demam berisi gel yang cukup ditempelkan ke dahi atau bagian tubuh lain.

Uniknya, Hansaplast Cooling Fever juga mencuri perhatian si kecil secara visual. Bergambar karakter favorit anak-anak The Avengers dan Frozen, plester antidemam ini bisa mengalihkan perhatian si kecil dari demamnya, bahkan memancingnya untuk bercerita. Akhirnya orang tua dan anak terlibat obrolan seru, dan mood anak membaik.

Plester antidemam ini juga beraroma khusus. “Kami memakai aroma wintergreen dan peppermint, wanginya enak banget, menenangkan untuk anak-anak,” ungkap Tessa Indira, Junior Brand Manager Hansaplast. Anak tak rewel lagi, orang tua ikut tenang. Drama akibat demam pun reda.

Pastikan cooling gel pad dan obat penurun panas selalu tersedia di kotak obat, sebagai pertolongan pertama saat anak demam. Pantau terus suhu tubuh anak, dan pastikan ia cukup minum. Bila demam tak kunjung membaik atau malah tambah parah, segera bawa anak ke dokter. (nid).

____________________________________________

Ilustrasi: People photo created by prostooleh - www.freepik.com