Usai Vaksinasi Tak Perlu Cek Antibodi, Ini 3 Alasannya

Usai Vaksinasi Tak Perlu Cek Antibodi, Ini 3 Alasannya

Vaksinasi dimaksudkan merangsang sistem imun menciptakan respons antibodi sebagai kekebalan terhadap suatu penyakit. Belakangan, mulai tren melakukan pemeriksaan serologi, untuk menilai kadar antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi COVID-19. Ternyata, ini tak perlu. “PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) bilang, usai vaksinasi tak perlu cek entibodi, kecuali ingin tahu banget,” ujar Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P (K), M.Sc, Ph.D.

Prinsipnya, vaksinasi meniru infeksi alami. Ketika vaksin disuntikkan, tubuh akan mengenalinya sebagai benda asing, dan menciptakan sel memori untuk mengingat vaksin tersebut, yang ditujukan untuk suatu penyakit tertentu. Setelah itu, sistem imun menciptakan antibodi untuk membasmi/menetralisir penyakit tersebut. Begitu kita penyakit tersebut masuk ke tubuh di kemudian hari, sistem pertahanan kita pun sudah siap.  

3 alasan usai vaksinasi tak perlu cek antibodi

Lalu, mengapa usai vaksinasi tak perlu cek antibodi? Berikut ini 3 pemaparannya.

1. Jenis pemeriksaan kurang tepat

“Hingga saat ini, belum ada rekomendasi teknik atau alat yang bisa dipakai untuk kebutuhan massal,” terang Dr. dr. Erlina, dalam diskusi daring bertajuk Apa Syarat agar Vaksinasi Ampuh Menghentikan Pandemi? Jumat, (21/5/2021). Menurutnya, pemeriksaan serologi di lab komersial tidak selalu bisa mendeteksi antibodi yang terbentuk, dan pemeriksaannya pun kurang tepat.

“Yang terbaik adalah pemeriksaan neutralizing antibody. Jadi kemampuan antibodi untuk menetralkan virus, agar virus tidak virulen,” paparnya. Namun, pemeriksaan ini hanya tersedia di lab khusus untuk kepentingan penelitian, untuk menilai efikasi vaksin. Pemeriksaan ini tidak tersedia di lab umum/komersial. Pada lab umum, pemeriksaan bersifat semi kuantitatif, reaktif atau non reaktif. Padahal, antibodi yang diperiksa untuk diagnosis COVID-19 berbeda dengan antibodi yang dideteksi untuk menilai keberhasilan vaksin.

2. Menimbulkan kepanikan

Pemeriksaan di lab komersil tidak selalu bisa mendeteksi kadar antibodi yang terbentuk. “Nanti kalau hasilnya rendah, malah kepikiran. Padahal, kadang pemeriksaannya tidak bisa menemukan antibodi yang terbentuk. Dan kadar antibody tidak selalu merepresentasikan proteksi dalam tubuh,” ungkap Dr. dr. Erlina.

3. Buang-buang uang

Biaya pemeriksaan serologi tidak bisa dibilang murah. Mempertimbangkan dua hal di atas, uang yang kita keluarkan untuk pemeriksaan antibodi, akhirnya hanya mubazir. Usai vaksinasi tak perlu cek antibodi.

Ketimbang membuang uang untuk pemeriksaan antibodi yang sebenarnya tidak diperlukan, lebih penting disiplin menjalankan protokol kesehatan. Jangan terbawa euforioa hingga merasa aman karena sudah divaksin. Tetap perlu memakai masker, mencuci tangan, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. (nid)

_____________________________________________

Foto: Hanida / OTC Digest