tidur tidak teratur tingkatkan mood buruk dan depresi

Tidak Hanya Kurang Tidur, Tidur Tidak Teratur Picu Mood Buruk dan Peningkatan Depresi

Ada banyak bukti penelitian yang menyatakan bila tidur teratur sangat penting untuk hidup sehat, selain berapa jam total tidur yang kita habiskan. Sebuah riset terbaru menemukan hubungan antara pola tidur yang terganggu dan mood yang buruk dan peningkatan depresi.

Dalam studi yang melibatkan 2.115 dokter selama tahun pertama pelatihan mereka, peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki pola tidur berubah-ubah (tidak teratur) cenderung melaporkan mood (suasana hati) yang lebih buruk, dan mendapatkan skor lebih tinggi untuk gejala depresi.

Waktu tidur yang tidak teratur cenderung meningkatkan risiko merasa tertekan (depresi) seperti halnya jika kurang tidur. Ini menunjukkan bila pola tidur yang selaras dengan ritme sirkadian sama pentingnya untuk kesehatan mental kita.

Dengan rata-rata usia 27 tahun, dan pekerjaan yang sangat keras di tahun pertama pelatihan, dokter yang terlibat dalam studi ini tidak mencerminkan populasi umum – tetapi kelompok ini memberi para ilmuwan kesempatan untuk pempelajari sejumah besar orang yang berada dalam situasi yang mirip.

Seperti yang diharapkan, total waktu tidur yang lebih banyak, bangun lebih siang, dan tidur lebih awal – memiliki pola tidur yang lebih teratur - cenderung meningkatkan mood peserta.

Data dikumpulkan melalui perangkat (wearable) pelacak tidur, aplikasi ponsel dan survei relawan.  Terkait perangkat yang dapat dikenakan, meskipun mungkin tidak seakurat instrumen di laboratorium, perangkat wearable ini memungkinkan para ilmuwan untuk memantau kebiasaan banyak orang sekaligus, dalam jangka waktu yang lama, tanpa mengganggu kegiatan sehari-hari mereka.

“Teknologi canggih wearable memungkinkan kami mempelajari perilaku dan faktor fisiologis kesehatan mental, termasuk pola tidur, dalam skala yang jauh lebih besar dan lebih akurat daripada sebelumnya,” kata Yu Fang, salah satu peneliti dan ahli saraf di University of Michigan, As.

Riset yang dipublikasikan di npj Digital Medicine ini mendukung penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa mengabaikan ritme sirkadian dapat merusak mood, dan meningkatkan risiko depresi seiring waktu.

Meskipun telah disepakati bila kebiasaan tidur yang lebih baik itu bagus untuk kesehatan kita secara keseluruhan, tim ingin melihat lebih banyak penelitian tentang bagaimana berbagai aspek tidur (waktu tidur, waktu bangun, pola tidur, total tidur) memengaruhi kesejahteraan individu.

Peneliti menyarankan untuk mencoba tidur di waktu yang sama, dan bangun lebih lama (jika Anda bisa). Ini dapat meringankan suasana hati Anda. (jie)