Kanker stadium lanjut, apapun jenis kankernya, menimbulkan masalah. “Bukan hanya untuk pasien, tapi juga keluarganya,” ujar dr. Sita Laksmi Andarini, Ph.D, Sp.P (K) dari RSUP Persahabatan, Jakarta. Di sinilah pentingnya peranan paliatif, terapi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Terapi paliatif antara lain dilakukan untuk mengurangi gejala. Misalnya mengurangi sesak nafas, nyeri, efek samping obat, dan mengurangi waktu berkunjung ke RS. “Sehingga diharapkan pasien bisa beraktivitas. Kalau pun dia cuma bisa tertidur, paling tidak dia tidak merasa nyeri dan sesak. Itu upaya paliatif,” papar dr. Sita.
Ini harus dilakukan di awal. “Begitu pasien didiagnosis kanker, dia harus masuk ke asuhan paliatif,” tambah dr. Sita. Sejak awal pasien harus dijelaskan bagaimana pengobatannya nanti dan lain-lain, secara holistik.
Terapi paliatif pun perlu dilakukan pada kanker stadium dini, tidak hanya untuk stadium lanjut. Efek samping terapi misalnya mulut kering akibat radioterapi untuk kanker mulut, juga perlu diatasi dengan perawatan paliatif. (Baca juga: Mengatasi Mulut Kering akibat Terapi Kanker Kelapa - Leher)
“Palliative care itu berbeda dengan end of life care; harus dilakukan seawal mungkin sejak pasien didiagnosis,” pungkasnya. (nid)