moist wound dressing perawatan luka merangsang sel optimal

Perawatan Luka dengan Prinsip Moist Wound Dressing, Bertujuan Merangsang Sel Supaya Bekerja Optimal

Agar cepat sembuh, luka harus dalam keadaan lembab. Perawatan luka modern menggunakan prinsip balutan moist wound dressing. Tujuannya merangsang sel tubuh dalam tiap fase penyembuhan luka, supaya bisa bekerja optimal.

“Menyembuhkan luka adalah menciptakan suasana lembab, tidak kering atau basah seperti pada penanganan tradisional,” ujar dr. Priscilla. Kondisi lembab memudahkan tumbuhnya jaringan granulasi – jaringan baru seperti otot yang menutup daerah luka. Setelah tertutup jaringan granulasi, akan timbul jaringan kulit baru di atasnya.

Perhatikan kedalaman luka, banyak sedikitnya jaringan yang mati, cairan yang keluar dari luka dan jaringan sekitar luka (kehitaman, berparut atau ada infeksi jaringan otot). “Luka yang banyak mengeluarkan cairan perlu diberi bahan-bahan yang sifatnya menyerap,” kata dr. Vera. Untuk mempertahankan kelembaban luka, atau luka yang cenderung kering, bahan yang digunakan berbeda.

 

Menangani luka

Merawat luka, kebersihan adalah penting. Wajib cuci tangan dengan bahan antiseptik. Gunakan sarung tangan, dan beri larutan antiseptik di sekeliling luka. “Jangan di daerah luka, karena justru bisa merusak jaringan dan memperlambat penyembuhan,”  ujar  dr. Vera.  Antiseptik diberikan hanya pada luka ringan, bukan luka lebar dan dalam.

Dokter bisa membius/anestasi lokal, mencuci (merendam) luka dengan larutan NaCl 0,9% (bukan alkohol), membuang jaringan mati dan benda-benda asing semisal pecahan kaca atau pasir pada kasus luka karena kecelakaan/benturan. Setelah itu, luka kembali dicuci sebelum ditutup kasa atau bahan khusus penutup luka.

Untuk luka kronik yang kehitaman, langkah pertama adalah mencuci dengan antiseptik, bilas dengan NaCl, kemudian angkat jaringan kehitaman atau yang mati. Luka cepat sembuh, jika jaringan mati diangkat.

Kemudian, keringkan dengan kasa steril dan gunakan bahan penutup luka berbahan hidrogel, untuk meruntuhkan jaringan kehitaman (autolysiswound dressing). Proses yang sama dilakukan untuk luka basah berwarna kekuningan. Hanya saja, lukanya ditutup dengan bahan yang mengandung enzim atau kolagen.

Ada terapi alternatif yang mungkin menjijikkan, tetapi baik menurut pakar kesehatan: terapi belatung. Binatang kecil yang tak pernah henti bergerak ini secara khusus dibiakkan dalam luka, untuk memakan jaringan yang mati. “Dalam 3- 4 hari belatung yang sudah  gemuk dibuang, diganti dengan yang baru,” kata dr. Vera.

Untuk jaringan yang terlalu banyak cairan, dapat dilakukan VAC (Vacuum Assited Closure) untuk menyedot cairan. Ada lagi terapi hiperbarik; pasien dimasukkan ke dalam ruangan khusus yang bertekanan udara tinggi. Tujuannya agar luka cepat sembuh, karena mendapat oksigen murni.  (jie)


Ilustrasi: www.freepik.com-Designed by Shayne_ch13 / Freepik